Ia juga mencontohkan bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk menyaring data spesifik seperti identifikasi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) di kelompok usia tertentu, yang sebelumnya sulit dideteksi dengan cara konvensional.
Meski demikian, Herman mengakui kondisi data pemerintah daerah saat ini belum ideal. Banyak data yang masih tersimpan secara parsial dan sporadis, sehingga masih membutuhkan integrasi dan pembenahan.
“Data kita masih parsial, sporadis. Ini sedang kita benahi lewat kebijakan data terpadu dari pusat,” ujarnya.
Pelatihan Jabar Digital Academy 2025 Kelas GARUDA sendiri digelar untuk membentuk birokrasi yang adaptif, berintegritas, dan inovatif. Teknologi digital, termasuk AI, menjadi tulang punggung pelayanan publik yang lebih modern dan responsif.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan ASN dan CASN dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat serta jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Jabar. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News