“Untuk jalur domisili jumlah pendaftarnya luar biasa, bisa mencapai 800 orang,” kata Mamad.
Menurut dia, sekolah-sekolah yang belum memenuhi kuota masih berkesempatan menambah siswa melalui pendaftaran tahap kedua yang dijadwalkan hingga Juli 2025.
Ia mengatakan kekurangan siswa dihitung berdasarkan komposisi ideal satu kelas, yakni 36 siswa per rombongan belajar.
Mamad menyebut pihaknya telah melaporkan kekurangan kuota ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Kantor Cabang Dinas wilayah Depok.
“Kami masih menunggu arahan, apakah akan dibuka jalur optimalisasi atau ada mekanisme lain,” katanya.
Saat ini terdapat 15 SMA negeri dan 4 SMK negeri di Kota Depok yang menjalani proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk tahun ajaran mendatang. (trn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News