Daerah

Serbuan Vaksinasi Covid-19 Sasar Pesantren, Ini Kata Uu Ruzhanul Ulum

×

Serbuan Vaksinasi Covid-19 Sasar Pesantren, Ini Kata Uu Ruzhanul Ulum

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama Kapolda Jabar Irjen Polisi Ahmad Dofiri meninjau kegiatan serbuan vaksinasi massal di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Senin (26/7/2021).

Menurutnya, pada umumnya cukup antusias terhadap kegiatan vaksinasi massal setiap kali diadakan di sejumlah kota/kabupaten. Dia pun mengapresiasi kesadaran warga Jabar atas pentingnya vaksinasi dalam upaya meminimalkan dampak dari paparan COVID-19.

Pun kali ini, santri di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya jadi sasaran vaksinasi dan terpantau antusias. Dengan begitu, para santri telah turut serta dalam upaya penanggulangan COVID -19 di Jabar.

Baca Juga:  Tiga Hp Vivo Entry Level Terbaik Saat Ini, Ada Yang Satu Jutaan

“Memang vaksin di Jabar dianggap lebih rendah dibandingkan provinsi lain. Tetapi jumlah penduduk Jabar hampir 50 juta penduduk. Kalau dilihat dari jumlah kita lebih banyak (yang divaksin), tapi kan provinsi lain ada yang di bawah 10 juta,” kata Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga:  Pelajar Asal Bandung yang Tenggelam di Pantai Ciwidig Cianjur Ditemukan Tewas

“Kemudian persentase vaksin dikalikan jumlah penduduk, ya iya kita termasuk rendah. Tapi sekalipun begitu, itu dijadikan motivasi untuk lebih cepat lagi (mengejar target),” tambahnya.

Dari pemerintah Pusat, lanjut Uu Ruzhanul Ulum, telah diterima sekira 10 juta dosis vaksin. Itupun sudah didistribusikan sebanyak 90 persen ke kota/ Kabupaten.

Pun selain dengan upaya vaksinasi, PPKM saat ini menurut Uu Ruzhanul Ulum, sudah cukup terasa dampaknya pada penurunan penularan COVID-19. Untuk bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit di Jabar sendiri, saat ini sudah di angka 75 persen.

Baca Juga:  Lampaui Target, Pemkab Purwakarta Terbitkan Lebih dari 36 Ribu NIB untuk UMKM

“BOR turun sampai 75 persen, ada penurunan signifikan dari adanya PPKM. Sekalipun ada yang tidak sepakat dengan PPKM. Kami menyadari memang ada dampak ekonomi bagi pekerja dan juga PKL, supir angkot dan lainnya,” tandasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan