
Pak Uu juga melaporkan, berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.306/MENLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018 tentang penetapan lahan kritis nasional, disebutkan bahwa di wilayah provinsi Jabar terdapat lahan kritis seluas 911.192 hektare yang meliputi lahan kritis di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, yang harus dipulihkan melalui upaya rehabilitasi hutan dan lahan.
“Kami akan menutupi, berusaha untuk menanam lahan-lahan yang memang hari ini gundul, ditebangi dengan kebutuhan pembangunan,” terangnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Epi Kustiawan mengatakan, pihaknya ingin mengulang kesuksesan capaian target GTPP, sehingga untuk GTPP Jilid II ini Pemda Prov Jabar menargetkan 20 juta pohon.
“Pencanangan GTTP Jilid II tahun 2022 ini dengan targetnya 20 juta pohon. Mudah-mudahan target ini tercapai tanpa harus menunggu bulan Desember,” harapnya.
Adapun kegiatan Bina Desa Konservasi Cibiru Wetan ini, kata Epi, merupakan kolaborasi Dinas Kehutanan Provinsi Jabar dengan PT SiCepat Ekspres Indonesia, berupa penanaman agrosilvo pastoral, penanaman 4.000 bibit pohon di lahan seluas 10 hektare, dan penyerahan 200 ekor domba bibit untuk dikembangkan oleh masyarakat sekitar.