JABARNEWS | KAB BANDUNG BARAT – Plt Sekda Wandiana mengundurkan diri dari jabatannya, karena kecewa proses mutasi dan rotasi pejabat eselon II, III, dan IV tidak melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
“Ada persoalan dari proses mutasi yang sekarang dilaksanakan, yaitu tanpa melibatkan Baperjakat. Hal ini sudah saya komunikasikan dengan Pak Plt Bupati tapi sayangnya, peraturan perundang-undangan yang harusnya ditempuh justru dilanggar.” ujar Wandiana, dikutip dari sindonews.com, Senin (9/7/2018).
Sementara itu Plt Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Yayat T Soemitra mengaku baru tahu Plt Sekda Wandiana mundur dari jabatannya karena kecewa proses mutasi tidak Baperjakat.
“Saya baru denger kalau Plt Sekda mundur. Tapi kalau mau mundur silakan, itu sebagai sikap yang gentle,” kata Yayat saat dikonfirmasi seusai apel pagi, Senin (9/7/2018).
Namun, Yayat mengaku heran sikap mundur itu diambil. Menurutnya, Plt Sekda menyampaikan jika tidak sepaham soal mutasi. Yayat menyampaikan belum bertemu dan sejak Rabu Wandiana tak bisa dihubungi. Yayat khawatir, rotasi dan mutasi yang bakal digelar sebelum dirinya lengser terancam gagal.
Terkait dengan tidak adanya pelibatan Baperjakat, menurutnya, secara hakekat itu adalah badan pertimbangan. Sehingga, ketika Baperjakat tidak ada maka akan dicarikan penggantinya. Kalaupun Baperjakat tidak menandatangani tidak lantas menyandera rencana mutasi.
“Rencana mutasi ini juga untuk menjaga nama baik saya. Semoga bisa dilaksanakan segera,” tegasnya.
Dirinya beberapa kali menegaskan tidak ingin jika rotasi dan mutasi ada tarif, semua harus berdasarkan kompetensi. Orang-orang yang akan merusak KBB atau tidak gentle semua harus dibuka. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
