Tak Terpengaruh PUP, DPP Golkar Konsisten Prioritaskan Dedi Mulyadi

JABAR NEWS | BANDUNG – Manuver Persatuan Ulama Purwakarta, kemarin Rabu (30/08/2017) mendatangi Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat dipastikan tidak mempengaruhi konstelasi apapun terkait sikap partai berlambang pohon beringin tersebut dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Bidang Pemenangan Pilkada DPP Partai Golkar Yahya Zaini saat dikonfirmasi hari ini Kamis (31/08/2017).

Yahya mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat untuk disandingkan dengan Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar 2018, tahun depan. 

Baca Juga:  Penangkapan Paksa Artis Nikita Mirzani yang Mirip Terduga Teroris Dipertanyakan Pengamat Hukum

“Sampai saat ini tidak ada perkembangan baru, DPP Partai Golkar terus melakukan survei dan rekomendasinya. Jelas Jabar 1 untuk Dedi Mulyadi, tinggal kita cari untuk Jabar 2 sebagai pendamping,” jelasnya. 

Untuk mencari pasangan dalam Pilgub Jabar, pihaknya mengaku selain memberikan keleluasaan kepada Dedi Mulyadi selaku Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat untuk mencari pendamping, dia pun meminta kepada Dedi untuk terus menjalin komunikasi antar partai. 

Sebagaimana diketahui, Partai Golkar di Jawa Barat harus membentuk koalisi dalam rangka memajukan pasangan calon. 

“Jabar 2 masih proses. Untuk Jabar 2 diberikan keluasaan yang sudah ditetapkan oleh DPP. Nah, yang bersangkutan (Dedi Mulyadi.red) juga kita minta untuk membangun koalisi. Kita kan belum cukup sendiri, harus koalisi dengan partai lain,” katanya menambahkan. 

Baca Juga:  Ratusan Narapidana di Lapas Banjar dapat Remisi Idul Fitri 1444 H, Ada yang Langsung Bebas

Berbagai simulasi terus dilakukan oleh DPP Partai Golkar demi pemenangan kandidat yang diusungnya pada Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Selain simulasi nama figur pasangan calon pendamping Dedi, DPP Partai Golkar juga mempertimbangkan simulasi koalisi antar partai yang akan terjadi dalam kontestasi lima tahunan orang Jawa Barat tersebut. 

“Kami terus melakukan survei melalui simulasi-simulasi bukan saja nama figurnya tetapi juga komposisi partai politik. Kalau Dedi Mulyadi bareng PDIP seperti apa?. Kalau Dedi Mulyadi bareng PPP seperti apa dan seterusnya. Ini akan terus kita lakukan dan kita jadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan,” pungkasnya. 

Baca Juga:  Banjir di Bekasi Memakan Korban, IRT Tewas Tersengat Listrik

Sebelumnya, Persatuan Ulama Purwakarta mendatangi Kantor DPP Partai Golkar untuk menyampaikan Petisi Ulama Purwakarta (PUP) yang menyatakan menolak Dedi Mulyadi untuk dicalonkan oleh Partai Golkar dalam Pilgub Jabar.

Belakangan, petisi ini dibantah oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta dan menyatakan bahwa petisi tersebut merupakan sikap perorangan dan bukan sikap MUI secara organisasi. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat