Melihat kondisi tersebut, DLH Karawang menghentikan sementara anggaran perawatan taman.
Pemerintah daerah juga sedang berkonsultasi dengan kementerian untuk mencari teknologi pengolahan limbah yang lebih sederhana dan minim komponen agar tak mudah rusak atau dicuri.
“Kami sudah konsultasi. Masih menunggu arahan teknis, supaya nanti bisa dibenahi dengan sistem yang lebih aman dan praktis,” kata Dede.
Selain pengendalian limbah, DLH Karawang sebenarnya berharap taman itu bisa jadi sarana edukasi warga.
Sejumlah tanaman obat keluarga seperti sereh dan lavender telah ditanam, namun kini kondisinya terbengkalai. (tvb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News