Terkendala Biaya, Pembangunan Masjid di Naringgul Cianjur Molor

JABARNEWS | CIANJUR – Panitia pembangunan Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Jami Al-Muhajirin di Kampung Lewat Sukamaju di Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur lambat selesai.

Anggota RAPI Cianjur Geye alias Warsudin (48) warga setempat membenarkan, molor pembangunan. Karena terkait anggaran, awalnya pengurus DKM telah didampingi, upaya mengajukan permohonan bantuan melalui aspirasi dewan partai politik (Parpol).

“Nah, saat ini lama tidak ada realisasi. Kami sedang menanti,” akunya, kepada JabarNews.com, pagi menginformasikan.

Namun, tutur dia, adanya komunikasi dan peluang dari warga lainnya. Sehingga terkabulkan ada pihak donasi dari luar negeri melalui Undang (41) yang sudah banyak bukti memfasilitasi bantuan di daerah Cianjur Selatan (Cisel).

Baca Juga:  Gempa Bumi Guncang Kepulauan Batu Nias Selatan, Ini Kata BMKG

“Lintas panitia dan pengurus DKM mengadakan musyawarah dengan jemaah pada umumnya,” ujar Warsudin.

Adapun keputusannya, masih ujarnya, siap mendukung atas bantuan tersebut demi membangun sarana ibadah. Namun separuhnya tidak sanggup beban biaya kerja.

Karena bantuan tersebut sebesar Rp100 juta, itu berupa bahan material secukupnya. “Pembangunan Masjid ukuran sekitar 10×10 meter,” katanya.

Warga sini, papar Geye, dari 80 jamaah dan pengurus sejumlah 18 orang memilih memutuskan modal keberanian bantuan tersebut diterima.

Baca Juga:  Kasus Moge Tabrak Bocah di Pangandaran, Kejari Ciamis: Tinggal Menunggu Jadwal

Pembangunan tersebut dikerjakan mulai Juli 2021. Sehingga, pengurus banting tulang mencari donatur dari pihak pengusaha dan warga peduli akan pembangunan tersebut. “Guna untuk biaya upah para pekerjanya,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan, merasa bertanggung jawab sekuat tenaga dengan pekerja yang peduli untuk melakukan pekerjaan tiap hari. “Siang malam bekerja terus,” ucap Geye.

Terpisah, Bendahara DKM Masjid Jami Al-Muhajirin, Adis mengatakan, demi menjaga beban moral serta memperjuangkan akan sarana ibadah. Siap terus bekerja dengan rekan sambil menunggu kabar baik akan bantuan dari siapapun, karena sudah satu bulan lebih pembangunan baru 60 persen.

Baca Juga:  Meski Belum Ada Kasus, Dinkes Kota Banjar Lakukan Pengawan Jajanan Chiki Ngebul

“Saya saat ini sudah terbuka dan transparan serta ijin kebijakan dari istri tidak bisa setor uang buat risiko, terkait fokus pekerjaan umum,” jelas Adis.

Adis menambahkan, sehingga usaha bengkel tertunda dulu. Pembangunan tersebut, diprediksi akan beres 100 persen hanya butuh untuk biaya upah kerja sebesar Rp15 juta lagi.

“Semoga siapapun ada dermawan atau donatur ataupun pihak lain bisa membantu pembangunan Masjid ini,” pungkasnya. (Mul)