Daerah

Terombang Ambing Selama Tujuh Jam, Nelayan di Nias Utara Ditemukan Selamat

×

Terombang Ambing Selama Tujuh Jam, Nelayan di Nias Utara Ditemukan Selamat

Sebarkan artikel ini
Basarnas Nias
Nelayan asal Nias Utara dievakuasi Basarnas Nias. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | NIAS UTARA – Seorang nelayan di Kabupaten Nias Utara bernama Amir Khan Gea berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat setelah 7 jam berombang ambing di laut setelah mengalami mati mesin hingga terbawa arus.

“Korban berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di perairan Desa Muawe, Kota Gunungsitoli,” ujar Humas Basarnas Nias, Asanimu Waruwu, Rabu (10/5/2023).

Dia mengatakan, korban berhasil ditemukan nelayan Desa Muawe yang turut membantu pencarian korban. Setelah ditemukan, tim rescuer Basarnas Nias melakukan evakuasi korban untuk dibawa ke darat.

Baca Juga:  Aliansi BEM Purwakarta Gelar Aksi Indonesia Gelap, Tolak Kebijakan Anti Rakyat

“Setelah dievakuasi, korban langsung diserahkan ke pihak keluarga,” papar Asanimu.

Sekretaris Desa Pino, Syaiful mengatakan, korban berangkat ke laut seorang diri mencari ikan di perairan pulau sarang Baung. Sampai siang hari korban tidak kembali ke darat. Sementara nelayan lainnya sudah kembali, hingga nelayan dan warga berusaha melakukan pencarian.

Baca Juga:  Nelayan Ditemukan Tewas Tenggelam di Perairan Pantai Cikakap Cianjur

“Nelayan dan warga ingin melakukan pencarian, saya larang karena cuaca tidak mendukung, terjadi hujan lebat, hingga pencarian ditunda,” ucapnya.

Kata dia, tiba-tiba mendapat kabar korban sudah ditemukan nelayan di Desa Muawe dalam kondisi selamat. Adanya kabar itu, nelayan dan Basarnas Nias langsung menuju losi untuk mengevakuasi korban.

“Korban cemas dan bingung karena terombang ambing di laut selama 7 jam setelah mengalami mati mesin kapal,” ungkap Syaiful.

Baca Juga:  Erwin Siap Kirim Pekerja ke Luar Negeri dari 30 Kecamatan di Kota Bandung

Dia menambahkan, selama terombang ambing di laut, hujan deras terus mengguyur hingga korban terus menimba air yang masuk ke dalam kapal agar kapal yang dikemudikannya tidak karam.

“Korban takut kapalnya karam hingga terus menimba air yang masuk ke kapal, karena saat itu hujan deras turun dan korban tidak pandai berenang,” bilangnya. (Mad)