Kondisi seperti itu membuat rekan-rekan sesama tahanan tak nyaman. Untuk mengantisipasi hal buruk yang berpotensi terjadi, petugas kepolisian pun melakukan pengawasan ekstra.
Bahkan, lanjut dia, dengan penuh kesabaran para petugas jaga selalu berusaha melakukan komunikasi intensif dengannya.
“Setelah kita berusaha berkomunikasi dengannya, akhirnya mulai mau bicara dan mengatakan ingin bertemu anaknya dan meminta maaf,” tuturnya.
Setelah mengetahui hal tersebut, Penda pun berkoordinasi dengan pihak penyidik. Akhirnya penyidik mengizinkan J untuk bertemu dengan anak dan istrinya.
“Kita sengaja undang istri dan anaknya dengan maksud bisa sedikit mengubah prilaku tersangka di dalam tahanan. Setelah bertemu ternyata memang betul prilakunya berubah drastis,” ungkapnya.