Tolak LBGT, Sumedang Harus Realisasikan Kabupaten Religius

JABARNEWS | SUMEDANG – Munculnya grup lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Kabupaten Garut makin meresahkan masyarakat. Penolakan dari berbagai kalangan pun terus muncul.

Seperti ditanggapi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, Ade Rucita Hudaya yang menyatakan sikap menolak sifat-sifat LGBT di Sumedang.

Dikutip ruber.id, LGBT melawan fitrah dari sudut pandang manapun.

Baca Juga:  Laz Persis Targetkan Penghimpunan Zakat Rp80 Miliar di Tahun 2024

“Sejarah kaum Nabi Luth AS dan Nabi Shaleh AS, yang saat itu marak penyimpangan orientasi seks. Ini bertabrakan dengan fitrah manusia, karena fitrah manusia itu mencintai lawan jenis. Dan di dunia ini berpasang-pasangan, ada siang dan malam, tua dan muda, dunia dan akhirat,” ujarnya, Rabu (10/9/2018).

Baca Juga:  Seorang Pria Asal Nias Utara Hilang Terseret Arus Sungai Muzoi

Sayangnya, orang yang terpapar penyimpangan seksual itu malah menganggapnya seolah menemukan jatidiri. Dan berlindung di balik modernisasi dan liberalisasi yang mengagungkan kebebasan hidup.

Selain itu, kelompok LGBT dinilai tidak akan produktif dalam kehidupannya, terutama dalam menggapai cita-cita memiliki keturunan. Karena hidupnya tidak benar.

Baca Juga:  Polda Jabar Akan Perksa 'TR', Pengunggah Video Ujaran Kebencian Habib Bahar

Ade melanjutkan, pihaknya mendorong Pemkab Sumedang melalui program Simpati mewujudkan Sumedang sebagai kota yang agamis.

“Hal yang harus disikapi pemerintah daerah apalagi dengan bupati baru, kami berharap Sumedang yang agamis dapat terealisasi,” harapnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat