JABARNEWS | BANDUNG – Polda Jawa Barat menyatakan telah memeriksa 11 orang saksi terkait tragedi dalam pesta rakyat yang digelar di Pendopo Kabupaten Garut saat pernikahan anak mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Insiden tersebut menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya akibat aksi saling dorong saat antrean makanan gratis.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengungkapkan bahwa pemeriksaan saksi dilakukan oleh Polres Garut pada Minggu (21/7) lalu. Saat ini, penanganan kasus telah dinaikkan ke tingkat Polda dan ditangani langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
“Polres Garut telah memeriksa 11 saksi untuk dimintai keterangannya saat terjadi aksi dorong dan terinjak-injaknya massa yang mau masuk ke Pendopo Kabupaten Garut,” kata Hendra dalam keterangannya di Bandung, Selasa (23/7/2025).
Ia menjelaskan, insiden bermula ketika panitia menyediakan sekitar 5.000 paket makanan gratis untuk masyarakat. Namun, massa yang datang diperkirakan dua kali lipat dari jumlah tersebut, sehingga memicu antrean panjang dan aksi saling dorong yang berujung pada kepanikan.
“Jumlah masyarakat yang datang melebihi kapasitas. Kronologi awal yang kita dapatkan adalah antrean terjadi di pintu-pintu pendopo untuk mendapatkan makanan gratis,” jelasnya.





