Trotoar Jalan Balonggede Dipakai PKL, Tidak Masalah

JABARNEWS | Bandung – Sepanjang 150 meter trotoar di jalan Balonggede, Kel Balonggede, Kec Regol, Kota Bandung dipergunakan pedagang kaki lima (PKL) dan hal itu diperbolehkan. Bahkan secara langsung wali kota Bandung Ridwan Kamil meresmikannya.

Menurut Emil sapaan akrabnya, hal itu tidak melanggar aturan dan tidak memicu kecemburuan sosial bagi PKL dititik lain.

“Kan diskresi (pengecualian) kebijakan itu pertama zonasi. Selama itu boleh bisa kita lakukan, PKL lain juga menempati yang ada pedestrian kan. sebelah PKL sebelahnya pejalan kaki tidak masalah, yang penting lalu lintas, hak pejalan kaki masih bisa difasilitasi,” jelas Emil usai meresmikan PKL Balonggede, Kamis (8/2/2018).

Baca Juga:  Hanya untuk Perbaikan Jalan, Herman Suherman Pinjam Uang Rp150 Miliar ke Bank

Kata Emil di tempat lain pun yang namanya trotoar tidak dua sisi, ada yang satu sisi saja.

“Sisi lainnya bukan trotoar jadi teori tata kota itu sudah saya faham,” tegasnya seraya mengatakan selama menjabat sudah 15 titik PKL ditata, dikelola dan dirapikan dari skala kecil hingga skala besar. Seperti di Gasibu, Cihampelas sampai melipir ke jalan Balonggede.

Baca Juga:  Pro Kontra Kader PDIP Soal Partai Gerindra Gabung Koalisi

Lanjut Emil, Pemkot sangat peduli usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dan kebetulan PKL Balonggede berada tepat di belakang pendopo. Asalnya disana kumuh tetapi jualannya laku sehingga akhirnya ditata supaya bisa dipromosikan.

Masih kata Emil, nanti infrastruktur disana bakal diperbaiki, ada lampu, ada trotoar yang lebih baik. Pejalan kakinya di sebelah timur dan PKL sebelah barat.

Dilokasi itu ada 41 PKL yang dibina, penataan sendiri dilakukan oleh dinas UMKM dan CSR Sosro serta BJB.

Baca Juga:  Momen Nataru Bareng dengan Libur Semester Ganjil, Ridwan Kamil: Siswa Tetap Sekolah

“Menandakan kolaborasi lah, insyaallah membawa kesuksesan tempat ini dan setiap Sabtu sekali saya ijinkan untuk festival-festival tertentu disini,” ungkapnya.

Sementara itu lurah Balonggede M Sohib mengatakan keberadaan PKL itu tak akan membuat macet karena parkir hanya bisa dilakukan sepeda motor. Itu pun hanya disebelah barat.

Ditambahkan perwakilan Sosro Aat Supriatna bahwa untuk dana corporate social responsibility (CSR) nya sekitar Rp 500 juta lebih untuk kanopi, penataan taman serta PKL tersebut. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa barat