Perusahaan Boneka, Skema Sederhana yang Efektif
Dalam aksinya, Uyan tidak bekerja sendiri. Ia mendirikan perusahaan-perusahaan boneka untuk menciptakan transaksi dagang palsu. Di atas kertas, semua terlihat seperti jual beli barang. Tapi kenyataannya, tak ada satu pun transaksi nyata.
Faktur pajak pun diterbitkan atas transaksi fiktif itu. Tujuannya jelas: mengurangi kewajiban pembayaran pajak secara ilegal.
Beberapa nama perusahaan fiktif yang disebut dalam dokumen pengadilan antara lain:
- CV Sandi Pratama
- CV Mutiara Sakti
- CV Harum Sadayana
- CV Ihsan
- CV Rain Brothers
- CV Amartya Kharisma
- CV Baraya Sehati dan lainnya
Semua perusahaan ini tak memiliki aktivitas riil. Mereka hanya menjadi alat untuk menyampaikan laporan SPT bulanan disertai lampiran faktur palsu.