JABARNEWS | CIANJUR – Sebuah video yang memperlihatkan proses khitanan seorang balita di Desa Sindangsari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, viral di media sosial dan menuai kontroversi publik karena disertai dugaan kekerasan fisik.
Dalam video yang diduga direkam melalui layar CCTV tersebut, tampak tenaga medis memukul tangan sang balita saat proses khitan berlangsung. Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 8 Mei 2025, namun baru viral dua hari setelahnya.
Dani Radiana, tenaga medis yang menangani khitanan tersebut, akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasi.
“Saat dilakukan tindakan, anak tersebut gak mau diam, aktif banget. Refleks saja tangan saya memukul tangannya agar tidak mengganggu proses khitan. Bukan disengaja,” ujar Dani saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (14/5/2025).
Dani mengakui bahwa tindakannya adalah sebuah refleks spontan, bukan tindakan dengan niat kekerasan. Ia menyebut, tindakan tersebut dilakukan demi menghindari risiko cedera lain, mengingat penggunaan alat tajam dalam proses sunat.