“Pokoknya mah saksikan, saksikan, nah ini dia oknumnya. Sehari kita bulak-balik ke pasar hampir tiga kali, hitung saja lah,” sambungnya.
Sopir tersebut menyebut pungutan itu disebut-sebut sebagai iuran untuk perawatan jalan di sekitar Alun-alun Ciranjang.
Namun, ia menilai alasan tersebut tidak masuk akal karena jalan yang dimaksud merupakan milik pemerintah.
“Tah alasana mah kanggo jalan ieu, tah tah, kan ieu teh mereun jalan nu pamarentah, nyebatna mah kanggo engkin bilih aya kerusakan, bujeng-bujeng,” keluhnya menggunakan bahasa Sunda, yang berarti: “Alasannya katanya buat jalan ini, tapi kan ini jalan pemerintah. Katanya buat kalau nanti ada kerusakan, entahlah.”
Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola pasar, termasuk Kepala Pasar Cianjur, belum memberikan keterangan resmi terkait viralnya video tersebut maupun dugaan praktik pungli yang terjadi. (trn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News