Daerah

Waduh! Angka Kemiskinan Meningkat Akibat Kenaikan BBM, Ini Buktinya

×

Waduh! Angka Kemiskinan Meningkat Akibat Kenaikan BBM, Ini Buktinya

Sebarkan artikel ini
Kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan. (Foto: Liputan6).
Kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan. (Foto: Liputan6).

Persoalan kenaikan harga beras hingga kelangkaan MinyaKita menjadi tanda tekanan pada masyarakat miskin. Di sisi lain, kenaikan cukai akan mempengaruhi pengeluaran rumah tangga miskin untuk rokok.

Jika melihat data dari 2007 ke 2022, Abdul Manap menyampaikan, jumlah penduduk miskin di Indonesia cenderung menurun tetapi muncul riak-riak atau peningkatan ketika terjadi gejolak ekonomi global terutama pada kenaikan harga BBM yang akhirnya berpengaruh karena tidak diantisipasi dengan baik.

Baca Juga:  Dampak Kenaikan BBM, Kota Bandung Bakal Stimulus UMKM dan Buka Peluang Kerja

Lebih lanjut, Abdul Manap menjelaskan bahwa angka anggaran perlindungan sosial dari 2013 hingga 2022 meningkat cukup tinggi terutama pada 2020 naik hingga 61 persen karena ada pandemi Covid-19, sementara di 2022 naik 17, 27 persen.

Baca Juga:  Kemarin, Tiga Kecamatan di Kota Sukabumi Diterjang Bencana Cuaca Ekstrem

Namun menurut dia, program-program untuk perlindungan sosial sejauh ini hanya untuk menahan rumah tangga tidak jatuh ke angka kemiskinan karena rumah tangga atau penduduk yang berada di sekitar garis kemiskinan masih sangat tinggi yakni sekitar 150 juta jiwa.

Baca Juga:  Kota Bandung Rumuskan Sejumlah Langkah untuk Antisipasi Inflasi Dampak Kenaikan BBM

“Jika terjadi goncangan seperti kenaikan harga BBM, maka penduduk tersebut rentan jatuh ke kemiskinan,” tandasnya. (Red)

Pages ( 2 of 2 ): 1 2