Wajib Diketahui, Inilah Efek Sampingnya Setelah Anak Mendapat Vaksin MR

JABARNEWS | BANDUNG – Seperti kita ketahui bersama bahwa vaksin MR (measles dan rubella) menjadi salah satu agenda penting pemerintah pada periode Agustus sampai September 2018. Melalui Kementerian Kesehatan, mereka menggencarkan kampanye untuk Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) tahap II.

Kampanye ini ditujukan untuk setiap anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun, tanpa melihat status imunisasi maupun riwayat penyakit campak dan rubella sebelumnya. Ini juga bagian dari program pemerintah untuk mengeliminasi dan pengendalian campak, rubella, serta cacat bawaan rubella (congenital rubella syndrome) pada tahun 2020.

Selain untuk mencegah beberapa penyakit di atas, vaksin MR dibutuhkan karena komplikasi penyakit yang ditimbulkan campak sangat berbahaya. Tak sekadar mengalami ruam merah, anak yang tidak divaksin dan akhirnya terkena campak atau rubella, berpotensi menderita radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk, bahkan kematian.

Sampai saat ini, pemerintah masih menemui kendala untuk memberikan vaksin MR. Pasalnya, masih banyak orang tua yang dengan berbagai alasan menolak pemberian vaksin MR.

Baca Juga:  Fantastis, Uang Pensiun PNS Bisa Capai Rp 20 Juta per Bulan

Umumnya, beberapa orang tua menolak vaksin MR karena dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Banyak orang tua yang menganggap bahwa vaksin MR mengandung zat yang diharamkan dan akibatnya, orang tua takut memberikan vaksin kepada anak.

Selain itu, ada juga sebagian masyarakat yang percaya, bahwa setelah anak diberi vaksin MR malah akan mengalami kelumpuhan. Kekhawatiran itu akhirnya menjadi alasan mereka untuk tidak menerima program ini.

Namun sejauh ini tidak ada bukti adanya korrban yang menjadi lumpuh setelah divaksin MR. Vaksin MR sangat aman, jika terjadi kasus kelumpuhan pada anak setelah divaksin, hal itu belum tentu terjadi karena vaksin. Kondisi tersebut kemungkinan dapat terjadi karena penyakit lain yang terjadi dalam diri penderita.

Meski begitu, ada efek samping dari vaksin MR, hanya saja tidak terlalu parah. Efek itu adalah hal yang biasa terjadi usai vaksin MR. Vaksin memiliki efek samping, tetapi yang paling sering terjadi adalah demam dan ruam. Efek samping yang lebih serius sangat jarang terjadi, sehingga imunisasi MR cukup aman dan sangat dianjurkan.

Baca Juga:  Polisi di Bogor Musnahkan RibuanBotol Miras dan Knalpot Bising

Efek samping ini lazim terjadi sesaat setelah vaksin diberikan. Jika divaksin pada pagi hari, biasanya sudah muncul demam dan ruam. Akan tetapi, yang perlu diketahui, ruam yang muncul hanya di bagian yang disuntik.

Efek samping tersebut pada umumnya akan segera hilang dalam 3 sampai 5 hari setelah pemberian vaksin. Ini merupakan hal yang normal yang tidak perlu dikhawatirkan.

Selain mengetahui efek samping dari vaksin MR, orang tua juga perlu melakukan beberapa hal setelah anak Anda melakukan imunisasi MR.

Berikut di bawah ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

  • Tunggu beberapa saat setelah diberi vaksin MR. Setelah anak Anda diberi vaksin, tunggu sekitar 30 menit di fasilitas kesehatan, tempat anak Anda mendapatkan vaksin. Tujuannya untuk memantau kemungkinan kejadian lanjutan pascaimunisasi
  • Segera lakukan tindakan jika terjadi kejadian lanjutan pascaimunisasi. Jika anak Anda mengalami kejadian serius seperti kejang atau demam tinggi sehabis diberi vaksin MR, segera bawa ke layanan kesehatan agar segera ditangani dokter.

Pemberian vaksin MR sangat penting untuk anak Anda. Jika Anda merasa khawatir akan efek sampingnya, jangan sampai berlebihan. Vaksin MR memang memiliki efek samping tapi bukan efek samping yang berat. Bawalah anak Anda untuk diberi vaksin MR, agar bisa terbebas dari campak dan rubella. Semoga informasi di atas dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dari Klikdokter

Jabarnews | Berita Jawa Barat

Baca Juga:  Pelabuhan Patimban Segera Tersambung Jalan Tol dan Jalur Kereta, Ini Penjelasannya