“Beragam proyek itu tentu mengalihfungsikan lahan produktif pertanian dan hutan. Kebutuhan bahan baku proyek akan mengarah pada maraknya aktivitas pertambangan,” kata Wahyudin dalam keterangan yang diterima, Jumat (28/1/2022).
Selain itu, menurutnya, penambahan dan perluasan kawasan industri di empat koridor utara, selatan, barat, dan timur Jawa Barat akan semakin memperburuk kondisi lingkungan tatar sunda.
Kawasan industri akan mencemari tanah, air, dan udara. Sementara itu di sektor tutupan lahan hutan Jawa Barat hanya 18 persen dari luas wilayahnya.
“Yang berarti luas kawasan hutan di Jawa Barat semakin berkurang,” tandasnya. (Red)