Menurut Farhan, tantangan terbesar saat ini adalah ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dengan kebutuhan dunia industri, yang menyebabkan kesenjangan kompetensi pencari kerja.
“Masalah utamanya adalah link and match. Maka kami sedang membangun pelatihan dan UMKM Center di tiap kecamatan,” katanya.
Sebagai solusi jangka menengah, Pemkot terus menggelar bursa kerja yang menghadirkan perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor. Farhan menegaskan, kegiatan ini bukan formalitas semata.
“Saya pastikan ini bukan formalitas. Perusahaan anggota Apindo benar-benar membuka lapangan kerja yang riil,” tegasnya.
Untuk memastikan keteraturan dalam pelaksanaan bursa kerja, Pemkot Bandung akan mengatur sistem kehadiran agar tidak terjadi kerumunan, termasuk dengan menghadirkan format hybrid (daring dan luring).