Hal sama masih ujar Imas, warga yang komplen yaitu diantaranya warga setempat, ada juga yang luar dari Kampung Tonjong. Namun, sayangnya tidak ada yang berani bicara apalagi RT/RW gak bisa memfasilitasi atau mediasi entah kenapa.
“Bukannya apa-apa, karena dekat sekali dengan pemukiman warga jarak dari peternakan ayam petelur itu,” geramnya, diamini warga lainnya.
Diketahui, banyak rata-rata itu hampir setengah dari satu RT, kalau diperkirakan ada sekitar 40 Kepala Keluarga (KK). Bahkan lebih, sayangnya tidak ada yang berani bicara.
“Nah! Tapi hanya bicara bau saja banyak lalat warga gitu kang,” sebut Imas.
Kini, masih tambahnya, perlu diketahui warga berharap ada bantuan uluran tangan secepatnya. Artinya, harus kepada siapa untuk mengadu dan mengeluh. Pasalnya, kini bau terus menyengat dan lalat semakin bertambah banyak kian hari di halaman rumah dan dapur serta ruangan lainnya kepung pemukiman.