Warga Tiga 3 Desa Di Sukasari Purwakarta Terisolir, Tak Bisa Beraktivitas Saat Musim Hujan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Saat musim hujan datang, masyarakat tiga Desa di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta terisolir alias tidak bisa berpergian keluar dari tiga desa tersebut. Itu disebabkan jalan untuk dilalui tergenang air karena aliran air sungai yang membesar.

Menurut Kepala Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Asep Saepullah, jika dari Desa Parungbanteng ingin menuju Kabupaten Purwakarta harus melalui jalan Desa Ciririp dan jalur Desa Sukamukti, Kecamatan Maniis. Namun, jika hujan turun, otomatis arus air meluap dan tidak bisa melewati jalur itu.

Baca Juga:  Pembangunan Tugu Kampung Pancasila

“Untuk jalur Desa Ciririp sih ada jembatan yang usianya sudah bertahun-tahun tetapi tidak berfungsi, karena tidak ada badan jalan. Dan untuk jalur Sukamukti, ada Jembatan Cidadap cuma belum selesai,” kata Asep, saat dihubungi melalui selulernya, Jumat (7/12/2018).

Lanjut dia, mulai tahun 1983 Desa Parungbanteng dimekarkan dari Desa Sukasari, warga Desa Parungbanteng belum pernah merasakan jalan leucir (mulus), Red.).

“Jadi wajar donk, kalau warga menuntut ingin jalan leucir, karena desa lain di Sukasari sudah bisa merasakan jalan leucir. Dari dulu kami sudah sabar, harus sampai kapan sabarnya kami menunggu jalan leucir dan jembatan kokoh,” ujara Asep.

Baca Juga:  Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Kabupaten Indramayu Dibuka, Begini Pedomannya

Senada dengan Kepala Desa Parungbanteng, Zaki Yusuf, salah satu warga Desa Sukasari, mengatakan, terpaksa dia dan masyarakat 3 desa melaksanakan gotong royong untuk membikin jembatan yang bahan materialnya menggunakan bambu.

Menurutnya, ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat Kecamatan Sukasari yang dikatakan kecamatan terisolir. Inipun merupakan gagasan masyarakat peduli masyarakat kecil.

“Kami sangat bangga bisa mewujudkan jembatan walaupun bahannya terbuat dari bambu dan kami sangat yakin masyarakat akan merasa senang dan terbantu apabila jembatan ini bisa digunakan seperti biasanya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Sekolah Ideologi di Kabupaten Purwakarta Akan Dijadikan Pilot Project Nasional Oleh BNPT

Menurut Zaki, seharusnya pihak Perum Jasa Trita II Jatiluhur yang bisa memperhatikan fasilitas insfrastuktur yang ada di Kecamatan Sukasari. Pasalnya, setahu dia sebelum dibangunnya Bendungan Ir H Djuanda pihak PJT II harus mendahulukan dulu sarana dan prasarana masyarakat setempat.

“Nah, langkah ini seharusnya didukung oleh pemerintah daerah. Salah satu kewajiban pemerintah daerah yaitu mensejahtrakan dan menata wilayahnya, salah satunya Kecamatan Sukasari,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat