
Menurut dia, saat ini masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap eksekutif dan legislatif yang sama-sama hanya mementingkan urusan kelompoknya. Sedangkan masyarakat dibuat sengsara atas kebijakan yang ada.
“Kami menunjukkan bahwa sudah tidak percaya pemerintahan atau eksekutifnya karena kita masyarakat tertindas. Sehingga menunjukkan kemuakan dan kemarahan kepada DPR dan stakeholder lain sebagainya,” kata Indra di sela aksi.
Dia menyatakan, massa aksi menolak adanya audiensi dengan pihak legislatif. Pasalnya hal tersebut tidak akan berdampak langsung terhadap rakyat.
Apalagi saat ini, iklim demokrasi di Indonesia telah di rusak oleh para pemimpin negeri ini. Sehingga adanya aksi turun ke jalan merupakan cara terakhir untuk menyelamatkan negara Indonesia dari kehancuran.
“Isu yang kami bawa banyak, karena kami datang dari latar elemen yang berbeda, guru honorer, mahasiswa, buruh, warga semua yang tertindas turun ke jalan menyuarakan kemuakan kita. Tidak ada tuntutan spesifik, silakan dipantau tergantung orasi yang masing-masing sampaikan,” imbuhnya.





