Jurnal Warga

Ketika Pop dan Pilihan Hidup Bertemu di Titik Tengah

×

Ketika Pop dan Pilihan Hidup Bertemu di Titik Tengah

Sebarkan artikel ini
Rayhan Dria, mahasiswa UIN, memilih musik sebagai panggilan hidupnya—kisah tentang keberanian, cinta, dan pilihan di dua dunia berbeda
Rayhan Dria, mahasiswa Sistem Informasi UIN yang memilih jalur musik sebagai jalan hidupnya (Foto: Istimewa)

“Saya milih nekat karena selama ini saya selalu bermimpi untuk bisa menjadi pemusik. Saya rasa sekarang dengan umur saya yang masih muda, tapi gak bisa bohong juga terkadang kan ekspektasinya adalah menuju penghujung kuliah kita udah punya clear vision, jadi gambling aja. Kalau emang musik ini jalan saya, we’ll make it out live,” katanya, menegaskan pilihannya.

Baca Juga:  WhatsApp Story, Sebagai Media Social Sharing Bagi Ibu Rumah Tangga

Perjalanan Rayhan di dunia musik bukan sewaktu SMP yang menjadi awal saat ia bersama teman-temannya membentuk band “Little Beatles” di komunitas Rumah Bitel, Tangerang Selatan. Setiap malam minggu, mereka membawakan lagu-lagu The Beatles di kafe komunitas itu. “Itu pengalaman manggung-manggung pertama saya,” katanya. Kemudian band itu bubar sewaktu masih SMP.

Baca Juga:  Menukil Kejujuran dan Integritas Proses Pencalonan pada Pilkada

“Sleep Tight”: Lullaby dari Jarak dan Rindu

Lagu solo pertamanya, “Sleep Tight”, lagu pengantar tidur yang rilis bulan Agustus tahun 2024. Lahir di tengah program KKN, saat ia dan kekasihnya jarang bertemu. Lagu itu, yang kini sudah bisa didengar di berbagai platform digital, adalah surat cinta sederhana untuk kekasih yang lelah seharian berjuang.

Baca Juga:  Program Bumi Hijau Berjalan Lancar, Asosiasi Duta Lingkungan Hidup Jawa Barat Beri Apresiasi

“Pokoknya premisnya Sleep Tight tuh menceritakan tentang percakapan, obrolan dua pasangan. Tapi it’s alright, karena malam tiba, Sleep Tight my heart, sweet dreams tonight. Cause when the sun rise, you’ll wake and the whole world will smile,” jelas Rayhan tentang makna lagunya.

Pages ( 2 of 4 ): 1 2 34