Permintaan perbaikan kepada pemerintah desa pun sering kali hanya dijawab dengan janji tanpa realisasi. Kekecewaan yang berlarut-larut ini akhirnya melahirkan aksi kreatif yang viral di media sosial.
Jalan utama di Dusun Banaran menjadi saksi keluhan bertahun-tahun. Warga telah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan, namun yang diterima hanyalah janji tanpa bukti.
Bahkan, mereka sempat diminta iuran—Rp10.000 per rumah dan Rp50.000 bagi pemilik mobil—untuk menambal jalan dengan semen. Namun, hasilnya hanya bertahan sebentar. Cuaca ekstrem dan lalu lintas kendaraan berat kembali merusak jalan.
“Lubang-lubang itu kembali menganga setelah ditambal. Semuanya sia-sia,” ungkap Misrianto, salah satu warga setempat.