Kondisi jalan yang memburuk tak hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga menyebabkan kecelakaan. Hal ini memicu semangat para pemuda Banaran untuk bertindak.
Dalam sebuah pertemuan komunitas pemuda AMOEBA (Anak Muda Banaran), muncul ide untuk memasang spanduk bertuliskan “Wisata Seribu Lubang” sebagai bentuk sindiran. Tujuannya adalah memanfaatkan media sosial agar publik dan pemerintah sadar akan kondisi tersebut.
Ide itu berawal dari diskusi ringan di antara mereka. “Gimana caranya supaya jalan ini cepat diperbaiki?” tanya salah satu anggota. Lalu, datanglah usulan yang jenaka namun mengena: “Bikin viral. Tapi harus kreatif,” ujar Hari, anggota AMOEBA.
Spanduk dipasang secara diam-diam pada malam hari, lalu foto-fotonya disebarkan ke media sosial. Responsnya luar biasa—dalam waktu singkat, unggahan tersebut menjadi viral.





