Oded-Yana Ingkar Janji Soal PIPPK Rp. 200 Juta, Kenapa?

JABARNEWS | BANDUNG – Janji Kampanye Oded-Yana salah satunya menaikan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) dari Rp. 100 juta menjadi Rp. 200 juta per rukun warga (RW) sepertinya batal terlaksana.

Sejatinya bantuan PIPPK akan disebar ke 1584 RW.

Hal itu karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung tahun ini turun sekitar Rp. 700 miliar. Pada tahun lalu APBD mencapai Rp. 6,6 triliun dan kini Rp. 5,9 triliun.

Menanggapi itu Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menyatakan, janji itu untuk lima tahun kedepan. Sehingga jika tidak bisa di tahun ini masih ada di empat tahun yang akan datang, masa kepemimpinannya bersama Oded M. Danial.

Baca Juga:  Usai Susi, Kini Dedi Mulyadi Kritik Abu Janda

“Itu janji kita selama 5 tahun, jadi kita juga mungkin bertahap. Saya juga ini kan RAPBD-nya masih dibahas, saya juga belum tahu ya, tapi kan mungkin hasilnya seperti apa masih dibahas,” jelas Yana ditemui di Balai Kota, Rabu (14/11/2018).

Maksud penambahan Rp. 100 ke Rp. 200 juta itu, kata Yana, bisa dilakukan dalam 5 tahun dalam artian bukan berarti harus sekarang.

Baca Juga:  Emil Dampingi Luhut Tawarkan Investasi Ke UEA

“Bisa saja tahun berikutnya, bertahap. Misalkan di tahun ini bisa 20 juta dulu naiknya, tergantung kemampuan anggaran ya. Tapi subtansinya PIPPK itu pemberdayaan masyarakat sama inovasi. Jadi sebetulnya konsep pemberdayaan dan inovasinya yang harus kita perbaiki ya,” terang Yana.

Ditanya tahun kapan bisa terealisasi, Yana mengaku tidak tahu, Ia tidak bisa memprediksi. Terlebih saat ini tengah terjadi penurunan ekonomi, sifatnya global.

Baca Juga:  Wagub Uu Serahkan Mobil Maskara untuk Desa Berprestasi di Cianjur

Lantas apakah akan banyak yang kecewa soal pembatalan itu? Jawab Yana, tinimbang dipaksakan tapi anggaran tidak ada lebih baik kenaikan program itu tidak dianggarkan dahulu.

“Kan kita juga harus realistis, dibanding kita paksakan ternyata tapi nanti anggaran gak ada kan gak mungkin juga, malah lebih kecewa. Banyak komponen lain yang harus jadi perhatian kita bukan melulu itu,” tegasnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat