Aktivasi KA Banjar-Pangandaran, Perlu Jalur Baru

JABARNEWS | PANGANDARAN – Keinginan agar jalur Kereta Api dari Kota Banjar menuju Pangandaran difungsikan kembali disuarakan warga. Mereka menilai, difungsikannya jalur yang terakhir digunakan pada 1986 itu akan menambah daya tarik wisatawan yang akan berwisata ke Pangandaran.

Kusmana (24), warga Kalipucang, mengaku, dia ingat betul cerita dari orang tuanya tentang kereta yang melaju dari Banjar ke Pangandaran.

“Kereta yang melintasi hutan serta terowongan yang menembus pegunungan itu sangat menarik, namun sayangnya itu hanyalah dongeng dari orang tua. Sayang sekali kalau tidak diaktifkan lagi. Selain memiliki banyak sejarah, dengan adanya reaktifasi jalur kereta Banjar-Pangandaran saya yakin dapat mendongkrak wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran,” katanya, dikutip laman harapanrakyat, Sabtu (14/4/2018).

Baca Juga:  Waduh Ternyata Begini Kronologi Irjen Pol Teddy Jual Sabu Dari Barang Bukti

Pernyataan senada diungkapkan Tarmedi (49), warga Kota Banjar. Menurutnya, saat masih sekolah di SD tahun 80-an, dia sempat merasakan indahnya naik kereta api Banjar-Pangandaran.

Baca Juga:  Mobil Odong-Odong di Ciamis Terguling, 13 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

“Pengalaman itu membekas hingga sekarang. Pemandangan di sepanjang jalur kereta api sangat indah. Hamparan sawah dan pantai terlihat sangat mengagumkan. Saya rindu suasana itu,” terangnya.

Sementara Sekda Pangandaran, Mahmud, kereta jalur Banjar-Pangandaran yang terakhir beroperasi tahun 1986 itu sebenarnya bisa menjadi daya tarik tersendiri ketika diaktifkan lagi.

Selanjuntya dia menuturkan, reaktifasi jalur kereta Banjar-Pangandaran, kurang memungkinkan bila jalur lama digunakan kembali. Soalnya, spesifikasi jembatan dan terowongan yang ada saat ini tidak cocok dengan kereta modern.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut Pemprov Jabar Akan Batasi Impor Dari China

“Tentunya ini akan memakan anggaran yang besar dan perlu perhitungan yang matang, apalagi jalur kereta yang ada saat ini sudah banyak yang berubah jadi rumah dan lahannya dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat