Alami Mimpi Buruk Selama Periode Covid-19, Ini Kata Para Ahli

JABARNEWS | BANDUNG – Mimpi buruk menjadi perbincangan beberapa hari terakhir di media sosial lewat tagar #pandemicdreams. Banyak orang mengeluhkan mengalami mimpi buruk di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Apakah Anda juga mengalami mimpi buruk akhir-akhir ini? Jika iya, maka tak perlu khawatir.

Menurut para ahli, mimpi buruk itu adalah hal yang normal terjadi.

“Ada teori evolusi yang mengatakan kita menggunakan mimpi untuk mencoba berbagai skenario di lingkungan yang aman, yang mungkin menantang atau mengancam dalam kehidupan nyata,” kata pakar tidur, Profesor Jason Ellis dari Northumbria University, dikutip dari laman cnnindonesia.com, Sabtu (18/4/2020).

Baca Juga:  Tetap Cek ke Dokter Saat Pandemi Bila Alami Masalah Kesehatan

Teori lain menyebut, mimpi buruk muncul karena otak menerima informasi yang stres sepanjang hari sehingga mengolahnya menjadi bentuk mimpi buruk. Aktivitas otak ikut berubah saat bermimpi.

“Ketika kita melihat otak orang-orang ketika mereka tidur, Anda dapat benar-benar membedakan antara saat mereka bermimpi dan saat mereka tidak bermimpi,” kata Ellis.

Baca Juga:  Pemadaman Listrik Hari Ini Terjadi di Lima Wilayah Jabar, Cek Waktunya!

Ada pula teori yang menyebut mimpi merupakan bentuk dari pengaturan suasana hati. Teori ini menyebut mimpi merupakan pemecahan masalah emosional yang dialami oleh seseorang.

Teori-teori ini menjadi alasan mengapa seseorang dapat mengalami mimpi buruk saat pandemi virus corona. Tekanan selama terus-terusan di rumah dapat memicu seseorang bermimpi di malam hari.

Baca Juga:  Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika ke Bali, Begini Pengakuannya

Menurut Ellis, mimpi buruk selama pandemi seharusnya adalah reaksi yang normal karena umumnya terjadi pada masa REM atau ketika tidur paling nyenyak.

Ellis menyarankan setiap orang untuk tidak terlalu memikirkan mimpi buruk tersebut karena umumnya mimpi dapat dengan segera dilupakan. Sebaliknya, fokuslah untuk membuat tidur yang cukup dan berkualitas untuk mencegah munculnya berbagai penyakit fisik maupun mental. (Red)