Anies Baswedan Jelaskan Kerugian Rp55 Miliar Akibat Demo Omnibus Law di Jakarta

JABARNEWS | JAKARTA – Kerusuhan demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja di wilayah DKI Jakarta menimbulkan kerugian materil besar. Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 20 halte bus yang dirusak massa.

“Sejauh ini fasum yang paling banyak terdampak adalah halte halte bus, total ada sekitar 20 halte. Kemudian halte saja diperkirakan nilainya Rp55 miliar. Jadi nanti kita harus memperbaiki itu semua,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sabtu (10/10/2020).

Baca Juga:  Inilah Waktu Mustajab Saat Berdoa Agar Terkabul

Anies menuturkan, kerusakan juga menimpa beberapa ruko dan Gedung Bioskop Grand Theatre Senen di kawasan Simpang Lima Senen juga terbakar. Untuk nilai kerugiannya masih dalam penghitungan.

Anies menyesalkan terbakarnya ruko-ruko tersebut. Mengingat kabanyakan ruko itu merupakan produsen buku dan penerbitan.

“Tapi yang membuat kita semua terenyuh menyaksikan buku-buku terbakar. Ini adalah materi ajar, materi pembelajaran, sehingga terbakarnya buku itu punya makna yang berbeda,” imbuhnya.

Baca Juga:  Bocah Ini Rutin Bantu Pembangunan Pesantren, Ini yang Dilakukannya

Terbakarnya ruko penjual buku dinilai memberikan kerugian ekstra. Sebab, ladang ilmu untuk masyarakat berkurang. “Usaha-usaha buku ini adalah usaha mikro kecil,” tambahnya.

Atas dasar itu, Anies menjanjikan bantuan bagi pengusaha yang terdampak langsung aksi unjuk rasa tersebut. Perusahaan yang terdampak akan dikumpulan, kemudian diberi bantuan untuk membuka kembali usahanya.

Baca Juga:  Okupansi Hotel dan Restoran di Cianjur Mulai Menggeliat, Ini Kata PHRI

“Nanti pinjaman-pinjaman modal kita akan bantu, sehingga mereka bisa segera memulai kembali usahanya, apalagi ini terkait perbukuan,” pungkasnya.

Diketahui, di kawasan Simpang Lima, Senen, Jakarta Pusat, kebakaran melanda gedung eks bioskop Grand Theatre Senen. Api kemudian merambat ke 4 ruko di belakangnya, termasuk 2 toko buku, sekaligus 3 halte bus Transjakarta. (Red)