Bertemu Sekmendagri Singapura, Kapolri Jamin Indonesia Aman

JABARNEWS | MYANMAR – Mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan salah satu indikatornya adalah jaminan keamanan. Karenanya kepolisian berkomitmen memberikan jaminan keamanan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia dari segala bentuk potensi gangguan.

Disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian, pada pertemuan bilateral dengan Sekretaris Senior Parlemen Kemendagri Singapura Amrin Amin.

Pada agenda resmi 12th AMMT itu di Nay Pyi Taw, Myanmar . Tito menyampaikan situasi terkini keamanan di Indonesia dan penanganan Polri terhadap tindak pidana terorisme, Kamis (1/11/2018).

“Situasi keamanan dalam negeri Indonesia sangat kondusif. Polri memberikan jaminan keamanan bagi seluruh aktivitas investasi dan ekonomi di Indonesia. Berbagai potensi gangguan kamtibmas telah dapat diatasi oleh Polri dengan dukungan dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan”, terang Kapolri dalam rilis diterima redaksi.

Baca Juga:  Ini Dua Komoditas Produk Andalan Ekspor di Kabupaten Purwakarta

Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan Indonesia akan suksesnya penyelenggaraan 3 agenda internasional dalam rentan waktu yang berdekatan yaitu Asian Games 2018, Asian Para Games 2018, dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Seluruh gelaran akbar tersebut terselenggara dengan aman, lancar dan kondusif, bahkan menuai apresiasi dari berbagai pihak.

Khusus dalam penanganan tindak pidana terorisme, Kapolri menguraikan bahwa Polri telah bekerja keras melakukan pemetaan demi mengantisipasi terulangnya aksi dikemudian hari, mengingat ini adalah musuh bersama dan sangat tidak berperikemanusian dimana korbannya adalah orang-orang yang tidak bersalah.

“Polri telah berhasil memetakan jaringan teror di seluruh tanah air, serta melaksanakan upaya penanggulangan secara komprehensif”, ujar Kapolri.

Baca Juga:  Ini Info untuk PNS Tentang Aturan Cuti Sakit

Lebih lanjut, dijelaskan Kapolri bahwa secara garis besar, penanggulangan terorisme di Indonesia dilaksanakan dengan menerapkan dua pendekatan secara simultan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach).

Pertama, strategi hard approach dilaksanakan dengan penegakan hukum secara profesional dengan menerapkan pembuktian secara ilmiah (scientific investigation) sebagai dasar pembuktian yang kuat dalam sidang peradilan. Hal ini diwujudkan dengan penindakan secara tegas di semua medan, baik di laut, di wilayah perkotaan dan pemukiman, serta wilayah hutan gunung.

Lalu, strategi hard approach kini semakin efektif diterapkan dalam menangani aksi terorisme dengan telah disahkannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme oleh pemerintah Indonesia.

Baca Juga:  Wah! KPK Sebut SYL Gunakan Uang Korupsi untuk Ibadah Umrah

Sementara strategi soft approach dilaksanakan dalam bentuk kontraradikalisasi, deradikalisasi, kontraideologi, menetralisir media yang digunakan untuk aktivitas radikalisasi, serta menetralisir situasi yang mendorong terjadinya radikalisme.

Menanggapi penyampaian Kapolri, Sekretaris Senior Parlemen Kemendagri Singapura Armin Amin mengaku sangat yakin bahwa Polri akan mampu memelihara situasi keamanan dalam negeri Indonesia.

Ke depan, Amrin Amin berharap kerjasama Polri dan Pemerintah Singapura dapat terus ditingkatkan melalui berbagai pertemuan formal dan informal, tukar menukar informasi, dan peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan latihan.

“Saya akan sering ke Jakarta untuk bertemu dengan Pak Kapolri. Saya juga kangen Roti Bakar Eddy” urai Amrin sambil tertawa saat menutup pertemuan. (Har)

Jabarnews | Berita Jawa Barat