BPBD Minta Warga Cianjur Waspadai Saat Terjadi Hujan dan Angin Kencang

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada jika hujan turun deras dengan intensitas tinggi karena sejak tiga hari terakhir sebagian besar wilayah Cianjur dilanda cuaca ekstrem.

“Tidak hanya warga di wilayah rawan bencana, juga pengendara yang melintas dari Puncak hingga perbatasan Cianjur-Bandung Barat, untuk ekstra hati-hati karena di beberapa titik di sepanjang jalur tersebut rawan terjadi pohon tumbang,” ujar Irfan Sopyan, Sekretaris BPBD Cianjur, Kamis (24/09/2020).

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Himbau Objek Wisata Kerja Sama dengan Asuransi

Ia mengatakan, ketika hujan turun deras disertai angin kencang, peristiwa pohon tumbang kerap terjadi seperti yang melanda jalur Cianjur-Bandung.

“Ada delapan pohon tua berukuran besar tumbang menutup jalur utama, sehingga sempat terjadi antrean panjang selama proses evakuasi,” katanya.

Menjelang dini hari jalur Bandung-Cianjur, kembali normal setelah petugas gabungan berhasil menyingkirkan pohon kayu yang menutup jalan di delapan titik berbeda mulai dari perbatasan Haurwangi hingga Rel KA Cipeuyeum. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga:  Sarana Pengawasan Coklit, Bawaslu: Membentuk Posko Aduan Sangat Penting

Seiring tingginya intensitas hujan yang melanda sebagian besar wilayah Cianjur, pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera mengungsi, jika melihat tanda-tanda alam akan terjadinya bencana karena sebagian besar wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana.

“Meski hingga saat ini, belum ada laporan banjir atau longsor, namun kami imbau warga untuk tetap waspada, terlebih saat ini masih banyak wilayah yang mengalami kekeringan seperti di wilayah utara dan timur Cianjur,” katanya.

Baca Juga:  BKPSDM Purwakarta Akan Berhentikan Sementara Oknum ASN Nakal

Untuk penanganan bencana kekeringan, tambah dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Perumda Cianjur, untuk memasok air bersih untuk warga yang membutuhkan. Hingga pekan ini, delapan kecamatan di Cianjur, mengalami kekeringan tersebar di utara, timur dan selatan.

“Kami akan segera merespon setiap laporan kekeringan yang membutuhkan pasokan air bersih, saat ini baru delapan kecamatan yang dilanda kekeringan, namun tidak separah tahun lalu karena hujan masih turun terlebih beberapa hari terakhir,” katanya. (Red)