Dibiayai Perusahaan, 33 Siswa Karawang Kuliah di Taiwan

JABARNEWS | KARAWANG – Senyum bahagia terpancar dari wajah 33 siswa SMK 1 PGRI Telagasari, Karawang. Mereka akan diberangkatkan ke Taiwan untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi sekaligus magang di perusahaan yang ada di sana. Ini menjadi torehan pertama kali yang dilakukan SMK di Karawang, menjadi lebih istimewa karena ditorehkan sekolah swasta.

Wakil Bupati Karawang Ahmad ‘Jimmy’ Zamakhsyari yang melepas 33 siswa itu mengaku sangat bangga pada SMK 1 PGRI Telagasari. Ditambah, sekolah ini menjadi percontohan sekalipun oleh sekolah-sekolah beken kenamaan di Karawang.

Baca Juga:  Penumpang Transportasi Umum Meningkat, Kemenhub: Harus Tetap Disiplin

“Hari ini, SMK Telagasari membuat cerita cinta. Sekolah ini berhasil melanjutkan 33 siswanya untuk melanjutkan kuliah ke Taiwan sekaligus magang. Di sana tiga hari kerja, tiga hari kuliah selama dua tahun, plus tunjangan Rp 9 juta per bulan,” kata Jimmy seperti dikutip karawangbekasiekspres.com.

Pada kesempatan itu, Jimmy menginginkan seluruh sekolah di Karawang dapat meniru SMK PGRI Telagasari. Terlebih dengan adanya sekitar 1.789 perusahaan yang seharusnya dapat dengan baik dikerjasamakan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Baca Juga:  Ciptakan Warga Binaan Kreatif, Ini yang Dilakukan Lapasustik Kelas IIA Cirebon

“Bayangkan jika satu perusahaan memberangkatkan 10 siswa. Di Karawang ini ada sekitar 1.789 perusahaan. Kalau saja 1.000 perusahaan yang memberangkatkan, berarti dalam setahun ada 10.000 orang Karawang yang memiliki SDM unggul,” katanya.

Tak main-main, ia langsung meminta Kadisnakertrans Karawang Ahmad Surota menjembatani sekolah dengan perusahaan untuk menerapkan program seperti yang diterapkan di SMK PGRI Telagasari. “Saya minta Kadisnaker jadi penghulu yang mengawinkan lembaga pendidikan dengan perusahaan,” ujar Jimmy.

Baca Juga:  Jaring Aspirasi Bidang Pendidikan, Kementerian PPN/Bappenas Gelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPN 2025 – 2045

Sementara itu, Kadisnakertrans Ahmah Suroto mengaku, siap untuk menjalankan kebijakan tersebut dalam waktu dekat ini. “Ya, saya rasa itu adalah solusi. Misalnya 1 perusahaan mengasuh 10 siswa saja kemudian diberangkatkan kuliah sambil magang ke luar negeri, artinya minimal ada lebih dari 10 ribu lulusan berkualitas setiap tahunnya jika dikalikan dengan jumlah perusahaan yang ada di Karawang,” katanya. (Anh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat