Erick Thohir: 90 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Belum Divaksin

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa 90 persen pasien meninggal akibat Covid-19 terjadi karena pasien tersebut tidak mau atau belum melakukan vaksinasi Covid-19.

Melansir dari CNN Indonesia, kesimpulan tersebut disampaikan Erick Thohir berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

“Berdasarkan data dari Kemenkes, sebanyak 90 persen pasien Covid-19 yang meninggal karena tidak mau atau belum divaksin,” kata Erick Thohir, Rabu (7/7/2021). 

Baca Juga:  Ade Yasin Harapkan BUMD Bangkit Jadi Penopang Pembangunan Daerah

Oleh karena itu, ia berharap sentra vaksinasi mampu berkontribusi atas target 8,8 juta warga DKI Jakarta yang perlu divaksin. Saat ini, warga DKI Jakarta yang sudah melakukan vaksinasi mencapai 65 persen.

Erick Thohir menambahkan, vaksinasi memang merupakan salah satu program untuk menahan laju peningkatan pasien positif Covid-19.

Namun demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar selalu disiplin memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan di tengah PPKM Darurat. 

Baca Juga:  Turun Rp4.000, Ini Harga Emas Antam di Awal Pekan

“Kita harus kasihan dengan rumah sakit-rumah sakit yang kelebihan beban. Kita juga harus paham bahwa persediaan oksigen perlu ditambah berkali lipat karena kebutuhan meningkat,” kata Erick Thohir.

Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada usaha kolaborasi yang dilakukan swasta, masyarakat, organisasi nirlaba, dan komunitas dengan pemerintah untuk menggencarkan program vaksinasi.

Menurut Erick Thohir, dengan bergotong royong maka bangsa Indonesia bisa melalui segala masalah dan menampakkan jati diri sebagai bangsa yang kuat. 

Baca Juga:  Jokowi Ikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Secara Terbatas

“Di tempat yang bersejarah saat Asian Games 2018 lalu, saya melihat sebuah sinergi dan sikap gotong royong berbagai pihak untuk memerangi pandemi,” katanya.

“Serupa saat kita diragukan saat jadi tuan rumah Asian Games, namun akhirnya berhasil membuktikan kepada dunia bahwa kita bisa,” lanjut dia. (Red)