Merujuk pada data Euro-Med Human Rights Monitor per 4 April 2025, Furqan menyebut Israel telah membunuh sedikitnya 96 dokter dan 1.192 tenaga kesehatan profesional, serta melukai 1.460 lainnya.
“Bahkan pada 23 Maret lalu, tentara Israel mengeksekusi 15 kru ambulans secara brutal dan menguburkan mereka di kuburan massal untuk menghilangkan jejak,” tegasnya.
Tak hanya tenaga medis, FPN juga menyoroti korban dari kalangan jurnalis dan petugas kemanusiaan. Tercatat 210 jurnalis dan 113 petugas pertahanan sipil telah tewas. Beberapa jurnalis bahkan dilaporkan tewas terbakar saat tenda mereka diserang secara sengaja.
Furqan mengungkapkan, secara keseluruhan lebih dari 54.000 warga sipil Palestina telah gugur, termasuk lebih dari 18.000 anak-anak dan 12.000 perempuan. Sebanyak 121.000 orang mengalami luka-luka, dengan ribuan di antaranya menderita amputasi atau cacat permanen. Lebih dari 10.000 anak tercatat kehilangan setidaknya satu kaki.
Ia juga merinci kehancuran yang terjadi akibat agresi militer Israel, meliputi 3 gereja dan 872 masjid, 560 sekolah, 188 kantor pers, 205 situs warisan budaya (heritage), 3.100 fasilitas industri, dan lebih dari 510.000 rumah warga sipil.