Airlangga menyatakan, kebijakan BSU dan stimulus lainnya dirancang untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap berada di kisaran 5 persen pada kuartal kedua tahun ini.
“Stimulus ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua. Jadi momentum ini kita manfaatkan untuk membuat beberapa program,” tuturnya.
Ia juga mendorong pemerintah daerah menciptakan berbagai kegiatan pariwisata dan hiburan lokal guna meningkatkan mobilitas dan konsumsi masyarakat selama liburan sekolah.
Hal ini penting karena tidak ada momentum hari besar lain seperti Natal atau Tahun Baru dalam waktu dekat yang bisa menjadi pendorong konsumsi.
Dengan berkurangnya momen konsumsi besar, BSU dan lima stimulus lainnya diharapkan menjadi bantalan ekonomi nasional di tengah tantangan perlambatan konsumsi.(red)