Nasional

Hingga 20 Juli, Pemkab Purwakarta usulkan Perpanjangan Belajar di Rumah

×

Hingga 20 Juli, Pemkab Purwakarta usulkan Perpanjangan Belajar di Rumah

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Melindungi pelajar dari penyebaran virus Covid 19, Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah mengusulkan terkait penundaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, mengusulkan ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar diperpanjang hingga 20 Juli 2020 mendatang.

Menurut Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, hal ini merujuk pada kondisi Covid-19 di Purwakarta yang masih stagnan. Jadi para siswa sebaiknya tetap belajar di rumah sampai keadaan membaik.

Baca Juga:  Shin Tae-yong Ungkap Alasan Tak Panggil Beberapa Pemain ke Timnas Indonesia

“Kami telah mengusulkan ke Pemprov Jabar agar para siswa di wilayah Purwakarta tetap belajar di rumah hingga fase keempat sampai 20 Juli mendatang,” ungkap Anne dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/6/2020).

Setelah itu, sambung Anne, pihkanya akan mengevaluasi, kalau kemudian pada bulan Juli tidak ada penambahan kasus Covid-19 di Purwakarta.

“Kalau pada Juli tak ada penambahan pasien positif corona, ya kami akan pertimbangkan buka lagi belajar di sekolah secara bertahap mulai SMK/SMA, SMP, hingga paling akhir PAUD. Jadi, kami evaluasi dahulu,” ujar Bupati Purwakarta yang akrab disapa Ambu Anne itu.

Baca Juga:  Berikut yang Dilarang Lakukan oleh Para Caleg dan Capres

Dirinya mengaku mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak (IDA) yang meminta para siswa untuk tetap belajar di rumahnya masing-masing sampai kondisi kembali normal.

“Tapi kalau kasusnya makin tinggi maka belajar tetap dirumah,” singkatnya.

Tak hanya itu, dunia pendidikan saat ini tengah memasuki pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online termasuk di Kabupaten Purwakarta. Anne Ratna pun meminta pihak sekolah untuk membantu orang tua siswa dalam pendaftaran PPDB ini.

Baca Juga:  Tak Terbukti Ada Pelanggaran, MK Tolak Gugatan PSI di Jabar

“Kalau ada yang kesulitan (warga) gak punya handphone dan internet maka akan dibantu sekolah tingkat bawahnya, misalnya ada orangtua siswa yanh hendak daftar anaknya masuk SMP, nah itu akan dibantu oleh guru SD-nya secara kolektif,” pungkasnya. (Gin)

Tinggalkan Balasan