Informasi Penting Bagi Anda yang Kurang Tidur

JABARNEWS | BANDUNG – Tidur merupakan waktu terbaik untuk mengistirahatkan otak dan semua organ tubuh setelah satu hari bekerja dan berpikir. Proses detoksifikasi racun, perbaikan sel-sel tubuh, hingga pembentukan hormon dan stamina terjadi saat seseorang tidur.

Dalam kondisi normal, seseorang membutuhkan kurang lebih delapan jam untuk tidur dalam satu hari. Angka ini dapat bervariasi setiap orang.

Tugas kita masing-masing adalah menemukan angka terbaik yang dirasa cukup untuk memenuhi tidur harian. Beberapa orang nyaman ketika tidur kurang dari delapan jam dan beberapa lainnya terbiasa tidur lebih dari delapan jam. Banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk jenis aktivitas harian dan kebiasaan tidur selama ini.

Berikut beberapa hal yang terjadi ketika seseorang kurang tidur dilansir dari laman Kumparan.com.

Baca Juga:  Keseruan Prajurit TNI dengan Pelajar

Saat tidur, tubuh kita melepaskan senyawa protein yang disebut sitokin. Senyawa ini berfungsi untuk mengurangi inflamasi atau peradangan dan mepercepat proses penyembuhan ketika sakit. Jika seseorang kurang tidur, secara otomatis tubuh akan lebih mudah stres, lebih rentan terpapar virus, dan mengalami proses penyembuhan yang cukup lama karena kekurangan protein sitokin.

Seseorang yang kurang tidur cenderung lebih moody setelahnya. Berdasarkan survey pada orang-orang yang tidur kurang dari enam jam per hari, kondisi ini akan memicu depresi dan timbulnya rasa cemas jika dibiarkan terus-menerus.

Berdasarkan penelitian, risiko seseorang terkena penyakit degeneratif seperti obesitas, penyakit jantung koroner, hingga diabetes akan lebih tinggi pada seseorang yang tidurnya kurang dari lima jam per hari. Kondisi ini sering kita jumpai pada kasus diabetes tipe 2. Pada tubuh seseorang yang kurang tidur akan terjadi perubahan pada saat memproses glukosa. Jika pada diabetes tipe 1 insulinnya tidak cukup untuk mengubah glukosa menjadi energi, pada dibetes tipe 2 insulinnya tidak lagi efektif bekerja meskipun tersedia dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, glukosa akan menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan diabetes tipe 2.

Baca Juga:  Danau Baru Muncul Setelah Badai, Sumber Mata Air Makin Banyak

Pada seseorang yang kurang tidur, tubuhnya akan kekurangan senyawa kimia yang disebut leptin. Senyawa ini berfungsi untuk memberikan sinyal ketika kita merasa kenyang. Kondisi sebaliknya adalah kadar hormon ghrelin justru akan meningkat dan menstimulasi timbulnya perasaan lapar. Hal ini akan memicu kita untuk terus makan sehingga risiko kelebihan berat badan akan meningkat.

Baca Juga:  Atmaprawira dan Raksapratiwi Kenalkan Aksara Sunda Sejak Dini

Satu-satunya cara untuk menggganti tidur kita yang kurang adalah dengan menambah jam tidur itu sendiri. Proses ini tidak akan berlangsung dalam singkat, melainkan harus diulang-ulang agar tubuh kita dapat menyesuaikan.

Jika kita sudah kekurangan tidur dalam kurun waktu berbulan-bulan, kemungkinan akan membutuhkan waktu beberapa minggu sampai jam tidur bisa kembali normal.

Langkah pertama bisa dimulai dengan menambah durasi tidur 1-2 jam pada saat weekend. Saat lelah, sebaiknya segera istirahat tidur, jangan membiasakan begadang atau terus-menerus bekerja. Hindari juga minuman dengan kandungan kafein maupun jenis energydrink menjelang jam tidur, hal ini akan membuat kita semakin susah tidur. (Red)