Kasus Gangguan Ginjal Akut di Indonesia Capai 241 Jiwa, Jabar Peringkat Kedua

Ilustrasi pasien Gangguan Ginjal Akut. (Foto: Kompas).

Provinsi Sumatera Barat melaporkan total 22 pasien, 13 di antaranya meninggal, lima dalam pengobatan dan empat sembuh. Provinsi Bali melaporkan 16 pasien, 10 di antaranya meninggal, dua dalam pengobatan dan empat pasien sembuh.

“Kasusnya meningkat sejak Agustus 2022. Memang kasus gagal ginjal pada situasi normal terjadi tidak pernah tinggi, sebulan biasanya satu hingga lima kasus, tapi kami lihat di Agustus, naik 36 kasus,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam agenda konferensi pers terkait AKI di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga:  Kabar Gembira bagi yang Ingin Ibadah Umroh, Ini Kata Kemenag

Dia menyampaikan, jumlah kasus berdasarkan kelompok umur didominasi usia 1 hingga 5 tahun mencapai 153 kasus. Umur 6 hingga 10 tahun 37 kasus, kurang dari 1 tahun 26 kasus dan 11 hingga 18 tahun 25 kasus.

Baca Juga:  Awas! BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Rob di Pesisir Pantai Selatan Jabar-DIY

Menurut Budi, lonjakan kasus AKI di Indonesia dimulai sejak Agustus mencapai 36 kasus, meningkat ke 78 kasus pada September, dan 110 kasus pada Oktober 2022.

Baca Juga:  Nakes Jadi Prioritas Utama Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat

Persentase gejala AKI yang paling dominan berdasarkan prodormal ditandai dengan demam (202 pasien), mual (129 pasien), kehilangan nafsu makan (123 pasien), dan 29 persen pasien mengalami gejala anuria atau volume urine yang sedikit. (Red)