JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Setia Mulyawan menilai aksi unjuk rasa atau demo yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 akan menjadi klaster baru sehingga dapat mengganggu aktivitas ekonomi.
Dia mengkhawatirkan, dampak klaster demo yang mungkin akan terjadi beberapa hari setelah unras. Meski demikian, akhir pekan kemarin konstalasi unras relatif menurun.
“Kalau ini terjadi, Jabar bisa diperketat lagi. Ini yang nanti akan memberi efek pada aktivitas ekonomi,” kata Setia saat dihubungi jabarnews.com, Selasa (13/10/2020).
Dia menyebut, jika demo menjadi klaster baru Covid-19 maka kemungkinan besar PSBB akan diperketat kembali sehingga akan mengganggu mobilitas ekonomi. Menurut Setia, kalau recoverynya tidak terganggu bisa positif di kuartal 4 tahun 2020.
“Kalau sampai terjadi klaster demo dan angka positif Covid naik lagi, mungkin saja akan dilakukan pengetatan PSBB lagi. Kalau ini terjadi mobilitas ekonomi akan terganggu lagi,” jelasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil rapid tes yang dilakukan kepada 209 orang massa aksi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di DPRD Jabar yang diamankan polisi pada Rabu (7/10/2020) malam, 13 orang diantaranya reaktif Covid-19. (Rnu)