Meski Kemarau, Di Purwakarta Tetap Bisa Panen

JABARNEWS | PURWAKARTA – Tak Seperti beberapa wilayah di Indonesia saat ini tengah mengalami musim kemarau. Di Kabupaten Purwakarta beruntung, selama berlangsung kemarau panjang yang berpotensi menyebabkan kekeringan itu rupanya tidak mengganggu program pertanian, terbukti produktivitas pertanian yang masih sesuai target yang ditentukan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Ir H Agus R Suherlan MM kepada saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/7/2018).

“Secara keseluruhan di Kabupaten Purwakarta terdapat lahan pertanian seluas 17.792 hektare di mana dalam setahun bisa ditanam seluas 42.000 hektare. Artinya dalam setahun bisa 2-3 kali panen dan hingga saat ini sudah mencapai 80 persen,” kata Agus.

Baca Juga:  Ini Tanggapan Dewan Pers Soal Vonis 3 Bulan Pemred Banjarhits

Dirinya menambahkan, dari 17.792 hektare tersebut 7.000 hektare di antaranya merupakan sawah tadah hujan, sedangkan sisanya merupakan sawah dengan sistem irigasi sederhana dan irigasi semiteknis. Dirinya mencontohkan, di Kecamatan Maniis ada 600 hektare lahan pertanian tadah hujan ekstrem.

Baca Juga:  Kapal Dihantam Ombak, Nelayan Tewas dan Hilang di Perairan Garut

“Karena memang sudah memprediksi akan terjadi minimnya curah hujan atau kekeringan, maka sejak Juli sudah tidak ada tanam padi di areal tersebut,” ujarnya.

Sebagai gantinya, lanjut dia, pihaknya mengarahkan untuk menanam jagung dan palawija.

“Alhamdulillah untuk tahun ini di Kecamatan Maniis pun sudah ditanam dua kali. Dan dapat dipastikan di Kabupaten Purwakarta setiap harinya ada proses tanam dan panen,” ujarnya.

Baca Juga:  Idulfitri 1444 Hijriah Diprediksi Sabtu 22 April 2023, Kemenag Jelaskan Hal Ini

Dirinya tak menampik kemarau panjang berpengaruh, tapi tidak sampai menggangu program pertanian.

“Produktivitas 6,02 ton per hektare bakal tercapai. Dan kami sangat memanfaatkan informasi iklim,” ujarnya.

Begitu pula dengan potensi hama di saat musim kemarau, kata Agus, sangat sedikit atau mudah dikendalikan.

“Sehingga produktivitas cenderung meningkat. Termasuk bantuan pompa dari pusat sangat bermanfaat,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat