Pesilat Hanifan Yudani Kusumah Bangga Pimpin Viking Clap

JABARNEWS|BANDUNG – Persib Bandung sukses mengawali leg Liga 1 2018 pasca libur kompetisi karena Asian Games dengan hasil yang manis. Kemenangan itu pun terasa menjadi sangat spesial bagi pesilat peraih emas, Hanifan Yudani Kusumah.

Betapa tidak, setelah sekian lama tidak pernah nyetadion, sekali ke stadion tim kebanggaannya Persib Bandung berhasil membungkam Arema FC.

Tidak cuma itu, pada momen itu pun Hanif didapuk untuk memimpin Viking Clap yang biasa dilakukan untuk merayakan kemenangan Persib.

Hanif mengaku bangga bisa mendapatkan kehormatan untuk bisa memimpin Viking Clap setelah Persib mengalahkan Arema. Menurutnya tidak banyak orang yang bisa mendapatkan kesempatan untuk melakukannya. Tapi sebagai bobotoh dirinya mendapatkan kesempatan itu.

Baca Juga:  Kejari Cirebon Gencar Sosialisasi Masyarakat Desa Taat Hukum

’’Bangga pastinya, dari seribu cuma satu oranglah yang bisa seperti ini. Hanya orang tertentu saja. Tapi saya mendapatkan kesempatan itu berkat Mang Yana (Dirigen Viking) dan Aa Dede (M.Natshir-Kiper) juga,’’ kata Hanif kepada wartawan, Kamis (13/9/2018) malam.

Kepada wartawan, Hanif mengaku jika kehadirannya di stadion merupakan kali pertamanya setelah absen selama tiga tahun karena pemusatan latihan cabor pencak silat untuk persiapan Asian Games 2018.

’’Alhamdulillah bisa menonton, terakhir ke stadion sekitar tiga tahun yang lalu. Terakhir enggak ingat lawan mana. Lama enggak ke stadion karena pelatnas,’’ ujarnya.

Sebagai bobotoh, pesilat asal Soreang, Kabupaten Bandung ini menyebutkan Persib saat ini cukup membanggakan. Hal itu dilihatnya dari performa tim dan pelatih yang menurutnya sangat pintar. Melihat kondisi Persib saat ini, Hanif meyakini jika musim ini Persib bisa kembali menjadi juara.

Baca Juga:  Satgas: Level Kewaspadaan Covid-19 di Kabupaten Bekasi Naik

’’Walau enggak pernah ke stadion lagi tapi saya sellalu ngikutin Persib kalau main. Saya rasa kalau melihat performa Persib dan pelatih yang pintar seperti Mario Gomez, saya rasa Persib bisa jadi juara lagi musim ini,” ungkapnya.

Ada cerita menarik yang dibagikan pesilat berumur 20 tahun ini saat dia memgikuti perkembangan tim kesayangannya itu lewat layar kaca. Disebutkan Hanif di pelatnas itu terdapat atlet dari berbagai daerah. Hal itu tentunya setiap atlet memiliki tim jagoannya sendiri di Liga 1 2018.

Baca Juga:  Tok.. Tiga Eks Pejabat Asuransi Jiwasraya Divonis Seumur Hidup

Uniknya, persaingan diantara tim sepakbola itu bukan membuat mereka saling mengejek atau saling memansi. Hanif dan teman-temannya justru menjadikannya sebagai salah satu bahan candaan, dengan taruhan. Bukan dengan uang tapi push up.

’’Jadi siapapun yang tim jagoannya kalah maka dia harus melakukan push up. Jadi, misalnya satu gol berapa kali push up, tergantung dari jumlah gol yang masuknya. Kita jadi perbedaan yang ada di pelatnas dalam sepakbola sebagai ajang olahraga juga buat kita,’’ tuturnya. (Ely)

Jabarnews | Berita Jawa Barat