RSHS Bandung Temukan Pasien Dua Kali Terjangkit Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Tim Penanganan Infeksi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menemukan kasus baru, yaitu seorang pasien terjangkit Covid-19 dua kali dalam rentang waktu sekitar 3-4 bulan. Tim dokter tengah mendalami jenis virusnya.

Ketua Tim Penanganan Infeksi Khusus RSHS Bandung, Yovita Hartantri, mengatakan pasien yang dua kali positif Covid-19 itu seorang perempuan berusia 30-an tahun dari Bandung. Pertama kali pasien itu ditangani Juni 2020.

“Waktu pertama kali datang dari hasil skrining dia tanpa gejala dan ternyata positif,” katanya, Selasa (20/10/2020) dilansir dari laman Tempo.co.

Setelah dinyatakan sembuh dan boleh pulang, selang 3-4 bulan pasien itu datang lagi ke RSHS Bandung. Berbeda dengan yang pertama, kedatangannya pada Oktober 2020 disertai gejala demam. Setelah diperiksa dengan swab test ternyata positif Covid-19 lagi. Sekarang pasien itu sudah sembuh dan boleh pulang.

Baca Juga:  Penyanyi Wanita Ini Mengaku Punya Antibodi Covid-19

Sejak menangani pasien Covid-19 pada Maret lalu, baru kali ini ada kasus seperti itu di RSHS Bandung.

“Pasien kena dua kali (Covid-19) ini ada satu, baru satu kasus,” ujar Yovita.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam itu, kasus baru tersebut jadi perhatian tim dokter. Mereka sedang memastikan apakah reinfeksi yang terjadi akibat strain atau tipe virus yang sama atau berbeda.

Baca Juga:  Ahmad Syaikhu: Jalur Khusus di Jalan Tol Bahayakan Pesepeda

Informasi lain yang diperoleh tim dokter, pasien wanita itu merasa sudah punya kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 setelah sembuh. Dia jadi abai dan kurang disiplin menjaga protokol kesehatan.

Sebelumnya kasus orang dua kali positif Covid-19 di Indonesia dilaporkan juga terjadi pada seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak, Tulungagung, Jawa Timur.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 daerah itu, Galih Nusantoro, mengatakan pasien pertama kali dinyatakan positif 22 Juli, lalu sembuh 25 Juli 2020. Kasus keduanya terkonfirmasi positif pada akhir September. Setelah dirawat 20 hari, pasien yang merupakan petugas medis berusia 52 tahun dengan penyakit penyerta itu wafat 16 Oktober 2020.

Baca Juga:  Karawang Kehilangan PAD Sekitar Rp300 Miliar, Ini Kata Sekda

Yovita mengatakan, laporan kasus serupa muncul di Amerika Serikat. Seorang lelaki berusia 25 tahun pada kasus positif Covid-19 pertamanya mengalami gejala ringan. Namun yang kedua kalinya mengalami gejala berat.

Dari beberapa temuan kasus seperti itu, Yovita meminta masyarakat agar selalu rajin mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. “Artinya semua yang tidak pernah tertular atau pernah tertular atau sedang ikut uji klinis vaksin harus jaga protokol kesehatan,” katanya. (Red)