RSUD Kota Bandung Alami Penurunan Pasien Covid-19 di Bulan Februari Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Salah satu rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19 RSUD Kota Bandung mengalami penurunan jumlah pasien Covid-19. Hal itu disampaikan langsung oleh Humas RSUD Kota Bandung Chaerudin Latupono, Sabtu (27/2/2021).

Pada bulan Februari 2021 sekarang ini, Chaerudin menyebutkan bahwa RSUD Kota Bandung merawat pasien Covid-19 sebanyak 34 pasien. Sementara pada bulan Januari 2021, RSUD Kota Bandung merawat pasien Covid-19 sebanyak 50 pasien.

“Sepertinya kalau kita bandingkan dengan bulan Januari, penurunannya itu sekitar 14%. Ya, ada penurunan disitu, untuk kasus Covid-19 yang kita tangani di RSUD Kota Bandung,” sebut Chaerudin.

Baca Juga:  Seorang Wanita Lapor Jokowi Usai Pamannya Ditangkap Polisi karena Menolak Pungli, Begini Respon Mabes Polri

Chaerudin mengungkapkan bahwa untuk di bulan Februari 2021 ini, RSUD Kota Bandung telah menyediakan dua Ruang Isolasi Khusus (RIK) untuk pasien Covid-19. Yaitu RIK satu dikhususkan untuk pasien Covid-19 dalam kategori sedang sampai berat.

“RIK satu untuk pasien Covid-19 yang kategorinya sedang sampai dengan berat, itu ada tiga orang (pasien Covid-19). Tiga perempuan, dan satu laki-laki,” ungkap Chaerudin.

Baca Juga:  Elektabilitasnya Kalah dari Dedi Mulyadi, Airlangga Hartarto Diminta Robah Gaya

Sementara untuk RIK dua ialah untuk menampung pasien Covid-19 dalam kategori ringan dan belum ada gejala yang lebih komplek. Di ruang RIK dua ini terdapat enam orang, diantaranya lima orang perempuan dan satu orang laki-laki.

“Tetapi untuk include secara keseluruhan tadi yang sudah saya sampaikan, per Februari itu berjumlah 34 orang pasien Covid-19,” kata Chaerudin.

Chaerudin juga tak jemu-jemu untuk menghimbau kepada masyarakat Kota Bandung khususnya untuk terus memperhatikan protokol kesehatan. Umumnya untuk masyarakat Indonesia, ia meminta untuk terus betul-betul memperhatikan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Baca Juga:  Basuki Hadimuljono Seluruh Balai Kementerian PUPR Siaga Hadapi Musim Pancaroba

“5M itu juga betul-betul kita perhatikan. Jangan sekali-kali kita mengabaikan protokol tersebut. Karena virus itu tidak terlihat. Bisa datang, dan singgah kepada siapapun. Jangan sampai kita menyesali di kemudian hari,” tandas Chaerudin.

“Karena orang yang sudah mengikuti protokol Kesehatan saja itu tetap terpapar, apalagi orang yang kurang sadar untuk menjalankan protokol tersebut,” tutupnya. (CR1)