Sejarah Kalender Hijriyah dan Keistimewaan Muharam

JABARNEWS | BANDUNG – Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 H yang di kalender Masehi jatuh pada Kamis (20/8/2020) ini memiliki banyak keistimewaan.

Penanggalan hijriyah atau disebut juga penanggalan komariah berpatokan pada rotasi bulan. Itu berbeda dengan penanggalan masehi yang berpatokan pada rotasi matahari.

Setahun dalam penanggalan hijriyah lebih pendek 11 sampai 12 hari dari penanggalan masehi. Kalender hijriyah baru digunakan oleh umat Islam setelah Rasulullah SAW wafat.

Amirul Ulum menjelaskan soal penetapan Muharam sebagai bulan pertama penanggalan hijriyah dalam artikel “Menelisik Histori Muharam dan Hijriyah” di laman Nu.or.id.

Baca Juga:  Korps Marinir Hijaukan Pantai Pondok Bali Dengan Mangrove

Penetapan Muharam sebagai bulan pertama itu, menurut Amiril, karena Nabi Muhammad SAW pertama kali berniat dan merencanakan akan berhijrah pada bulan ini. Nabi Muhammad SAW lalu pergi dari kota Mekkah di akhir bulan Shafar.

Nabi Muhammad SAW keluar dari tempat persembunyiannya dari Gua Tsur pada tanggal 2 Rabiul Awal untuk menuju Madinah. Tahun pada saat peristiwa itu terjadi lantas ditetapkan sebagai tahun 1 Hijriah.

Muharam pun menjadi salah satu bulan yang memiliki banyak keistimewaan. Salah satu rujukan mengenai keistimewaan Muharam bisa ditemukan di Alquran, surah At-Taubah ayat 36:

Baca Juga:  Pilih Papua Sebagai Homebase, Ini Kata LIB

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertakwa,” (Q.S At-Taubah: 36).

Sejumlah ahli tafsir berpendapat, empat bulan haram itu maksudnya bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Pada empat bulan itu, umat Islam dilarang berperang.

Baca Juga:  Ketua MPR RI Ajak Pemuda Kuatkan Persatuan dan Kesatuan Untuk NKRI

Artinya, empat bulan itu lebih istimewa dari bulan-bulan lain, kecuali Ramadhan. Adapun yang dimaksud dengan 4 bulan haram itu ialah Muharram, Zulkaidah, Zulhijah dan Rajab.

Latar belakang ini juga menjadi dasar penamaan bulan Muharam, yang dalam bahasa Arab berarti “yang dilarang”. Jadi, pada bulan ini, aktivitas tertentu menjadi terlarang untuk dilakukan, terutama berperang.

Selain itu, keistimewaan bulan Muharam yang lain adalah julukan Syahrullah atau “Bulan Allah” yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Derajat kemuliaannya pun berada setingkat di bawah bulan Ramadan. (Red)