Soal Isu Reshuffle Menteri Jokowi dari IPW, Ini Kata Istana

JABARNEWS | JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) baru-baru ini telah menghembuskan isu yang menyebutkan jika Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet. Pihak istana langsung angkat berbicara dan menanggapi isu pergantian menteri tersebut.

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman membantah isu tersebut. Menurutnya, Jokowi hingga saat ini sama sekali tidak memiliki rencana mengganti menteri atau kepala lembaga dalam waktu dekat.

“Tidak benar,” tegas Fadjroel dilansir dari CNNIndonesia, Jumat (21/8/2020).

Bantahan serupa juga diungkapkan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro. Ia menegaskan jika Jokowi tidak berencana akan merombak kabinetnya dalam waktu dekat.

Baca Juga:  Bjb DigiCash Jawab Kebutuhan Uang Elektronik Bagi Masyarakat

“Tidak punya info, tidak ada isunya,” kata Juri.

Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S Pane yang pertama menghembuskan isu tersebut. Ia menyebut jika reshuffle kabinet akan dilakukan terhadap 11 hingga 18 menteri Jokowi. Selain itu, ia juga mengungkap sejumlah menteri kemungkinan akan dipindah ke kementerian lain.

Neta berani mengeluarkan isu tersebut setelah mengaku mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang terpercaya.

Baca Juga:  Pemkab Bandung Barat Tak Serius Lakukan Penataan, KBU Bisa Makin Rusak

“Demikian informasi yang diperoleh Indonesia Police Watch (IPW) dari berbagai sumber,” ujar Neta dalam keterangan resmi.

Dalam keterangannya, Neta bahkan menyatakan jika PDIP akan mendapatkan tambahan jatah kursi menteri di kabinet Jokowi. Reshuffle kabinet itu diyakini akan terjadi setelah pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“PDIP disebut sebut akan mendapat tambahan jatah menteri,” tutur Neta. “Bersamaan dengan itu Panglima TNI yang baru akan dilengkapi dengan jabatan Wakil Panglima TNI.”

Baca Juga:  Susul DKI Jakarta, Pemkot Depok Mulai Uji Coba PSBB

Menurut IPW, alasan Jokowi akhirnya akan melakukan reshuffle kabinet lantara kecewa dengan kinerja para menterinya di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Oleh sebab itu, opsi reshuffle dinilai dapat menjadi solusi untuk menemukan calon menteri yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan menyasar menteri milenial.

“Sehingga diharapkan setelah Desember 2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Jokowi jauh lebih baik lagi,” terang Neta. (Red)