Tepis Hoaks, PJT II: Bendungan Jatiluhur Masih Terkendali

JABARNEWS | PURWAKARTA – Menyikapi maraknya dan peredaran berita palsu yang terjadi di masyarakat, perihal Bendungan Walahar yang meluap dan kapasitas Bendungan Jatiluhur sudah penuh, Perum Jasa Tirta II menegaskan bahwa Bendungan Walahar dan Bendungan Jatiluhur masih dalam batas aman.

Menurut Sekretaris PJT II Jatiluhur, Nandang Munandar, terjadi banjir di sungai Citarum di Karawang disebabkan oleh besarnya aliran sungai lokal di bawah Bendungan Jatiluhur.

Baca Juga:  Lima Bulan Tinggal di Tenda Darurat, Keluarga Sanwani Akhirnya Dapat Rumah Baru

Sungai Cikao masuk ke dalam aliran sungai Citarum di Desa Cikao, Kecamatan Jatiluhur dan selanjutnya Sungai Citarum bertemu dengan Sungai Cibeet.

“Debit air naik dari sungai-sungai lokal,” kata Nandang, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).

Dijelaskannya, air keluar dari Bendungan Jatiluhur hanya 93 m3/detik, dimana debit banjir berasal dari Sungai Cikao tercatat sebesar 223,82 m3/detik dan puncak limpasan Cibeet 681 m3/detik menuju aliran ke Kabupaten Karawang yang berada di hilir Bendungan Jatiluhur.

Baca Juga:  Rektor UI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Mahasiswa Tenggelam di Danau Kenanga

Sebagai informasi, Bendungan Jatiluhur tidak memiliki pintu yang dibuka tutup untuk melepas banjir, seluruh debit dikeluarkan melalui pembangkit listrik (PLTA) sesuai dengan rencana sehingga tidak benar bahwa Bendungan Ir. H. Djuanda membuang air dengan membuka seluruh pintu pembuang.

“Saat ini Tinggi Muka Air waduk masih di bawah normal yaitu + 96,60 mdpl (normal + 107,00 mdpl) atau 10,4 m di bawah normal. Maka kepada khalayak ramai untuk tidak mudah percaya terhadap berita palsu,” katanya.

Baca Juga:  Kronologi Satu Keluarga Perawat di Purwakarta Jadi Korban Pembacokan

Ia melanjutkan, informasi lebih lanjut tentang kondisi Tinggi Muka Air (TMA) dapat diakses melalui www.jasatirta2.co.id.

“Demikian disampaikan, untuk menjadi informasi yang benar tentang kondisi diatas,” pungkasnya. (Gin)