Tips Orang Tua Hadapi Anak di Masa Pandemi

JABARNEWS | JAKARTA – Pskilogi anak sangat berpengaruh terhadap imunitas tubuh. Berpikir positif dan mengurangi stress bisa menghindari dari terpapar COVID-19.

Praktisi Keluarga dan Anak Dr. Seto Mulyadi, M.Psi memberikan tips bagaimana keluarga terutama anak dan orang tua tetap beraktivitas dan berkreasi dengan riang gembira di masa pandemi COVID-19 ini.

Dalam talkshow “Mengajak Anak-Anak Bergembira di Masa Pandemi” di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) Graha BNPB Jakarta pada Minggu (4/10/2020) pagi kemarin.

Baca Juga:  Anak Di Tasikmalaya Ini Butuh Bantuan, Lumpuh Sejak Berusia 5 Bulan

Kak Seto, panggilan akrab Seto Mulyadi, mengatakan orangtua harus membangun suasana rumah menjadi menyenangkan bagi anak.

“Orangtua harus berani berubah lebih tenang, sabar, gembira, dan penuh rasa syukur. Dengan begitu kita memposisikan jadi sahabat anak-anak,” ujar Kak Seto.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu memberikan tips untuk menyiasati perubahan kondisi di era pandemi.

Baca Juga:  Lindungi Hak Perempuan, DPRD Bekasi Bentuk Pansus III Buat Susun Perda

Pertama, orang tua harus menyadari setiap orang punya daya adaptasi, kemampuan menyesuakan diri. Penyesuaian ini sangat penting terutama dalam menghadapi anak yang biasanya bertemu teman di sekolah.

Kedua, orang tua mengedepankan diskusi dengan anak, bukan instruksi layaknya komandan kepada prajuritnya. Sehingga anak akan menemukan kenyamanan saat di rumah.

Ketiga, tidak memaksakan anak untuk mengikuti seluruh materi pelajaran daring yang diberikan sekolah. Kurikulum sekolah yang diberikan pada siswanya ini masih mengacu pada situasi normal sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan masalah.

Baca Juga:  Asyik! BLT Dana Desa di Purwakarta Mulai Dibagikan Pekan Ini

Keempat, orang tua perlu mengapresiasi terhadap bakat dan potensi anak, bukan hanya semata-mata fokus pada pelajaran akademik semata. Apresiasi ini bisa menimbulkan tingkat kepercayaan diri pada anak.

“Apresiasi dari orang tua terhadap anak dengan potensi berbeda. Anak ditumbuhkan perasaan bangga terhadap diri sendiri karena ada dukungan keluarga,” ungkap Kak Seto. (Red)