Wacana Pendidikan Militer Begini Kata Syaiful Huda

JABARNEWS | PURWAKARTA – Wacana pembentukan Komponen Cadangan (Komcad) yang digulirkan Menhan Prabowo Subianto, bisa jadi alternatif untuk lebih menekankan betapa pentingnya kaum milenial digenjot baik secara fisik maupun kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.

Pasalnya, Banyak kaum milenial dianggap terlalu asik dengan gawainya, hingga melupakan ketahanan fisiknya.

Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengaku mendukung wacana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait penerapan pendidikan militer kepada mahasiswa dengan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program bela negara dan hasil akhirnya menjadi komponen cadangan.

Baca Juga:  Perpres Baru, Aher Deadline Perbaikan IPAL

Huda menyebut, salah satu dampak positif dari penerapan pendidikan militer tersebut yakni meningkatkan kedisiplinan siswa itu sendiri.

“Kalau perlu jangan hanya mahasiswa tapi seluruh pramuka juga perlu dijadikan Komcad, supaya mereka punya kedisiplinan yang kuat serta kebugaran yang bagus,” ungkap Huda di Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah Lodaya Purwakarta yanh terletak di Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, pada Kamis (20/8/2020).

Baca Juga:  Timnas Wanita Indonesia Tundukan Singapura 2-1

Huda menekankan betapa pentingnya kaum milenial digenjot baik secara fisik maupun kecintaan terhadap tanah airnya, lantaran saat ini kaum milenial sudah terlalu lama menikmati gawai sehingga lupa untuk berolahraga.

“Saya pikir formulasinya nanti itu 70-30, yakni 70 persen penanaman pengetahuan terhadap tanah air untuk menumbuhkan kecintaan yang kuat, atau istilahnya Hubbul Waton Minal Iman (mencintai tanah air sebagian dari iman). Jadi, kami punya khas doktrin semacam itu,” ungkap politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Baca Juga:  Wajib Coba, Ini Soto Legendaris Yang Ada di Purwakarta

Kemudian, 30 persen lainnya, sambung Huda, ialah bela negara berupa pelatihan fisik kemiliteran.

“Tapi, itu kan baru wacana saja. Saya berharap Kemenhan dapat mengajak Kemendikbud, Kemendagri, hingga para perguruan tinggi di Indonesia untuk merumuskan formulanya,” pungkasnya. (Red)