Waduh, Sudah 3 Hari Air Bersih dari BUMD PT PMgS Tidak Mengalir

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Pada musim kemarau ini tak sedikit warga yang mengeluhkan kekurangan pasokan air di Kompleks Graha Bukit Raya (GBR) I, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Seorang warga, Wahyu (50) mengatakan, sekitar sebulan terakhir ini air bersih ke saluran rumah-rumah warga di RT 12 RW 21 kebanyakan tidak lancar. Dia mengaku kesal dengan kondisi tersebut, karena keluarganya butuh air untuk sehari-hari.

“Sudah hampir satu bulan air tidak mengocor secara normal. Ditunggu sampai malam hari, air itu kadang mengalir, kadang tidak,” kata Wahyu, Rabu (30/9/2020).

Menurut dia, pasokan air ke rumah warga dikelola oleh PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS).  Perusahaan tersebut merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) dari Pemkab Bandung Barat.

Baca Juga:  DBD Mengancam, Warga Perumahan di Purwakarta Lakukan Fogging

“Setiap musim kemarau, air yang ke rumah itu memang selalu bermasalah. Mending kalau malam itu ada air, jadi bisa ditampung buat persediaan. Sekarang ini malah sering tidak ada air, walaupun malam,” katanya.

Ketidaklancaran pasokan air itu, terang Wahyu, juga tanpa pemberitahuan apapun dari PT PMgS. Oleh karena itu, dia berharap ada pertanggungjawaban dari perusahaan plat merah itu, karena sejumlan warga yang lain di Kompleks GBR I mengeluhkan hal serupa.

“Sebagian warga kemudian ada yang manfaatkan dua titik sumur bor, yang dibuat secara swadaya. Namun, saat kemarau airnya menyusut dan berwarna kuning. Kalau terpaksa, ya pakai air itu meski harus disaring dan didiamkan dulu biar jernih,” keluhnya.

Baca Juga:  Bjb Dukung Kemitraan Dengan UMKM dan Para Member Boom Motorist

Rosadi (30), warga Villa Cilame Indah, mengeluhkan hal serupa. Menurut dia, sudah tiga hari perusahaan daerah air minum (PDAM)  tidak mengalirkan air ke rumahnya.

“Kemarin malam ada petugas dari PDAM, bilang kalau di Villa Cilame Indah akan dialirkan air, tapi ternyata tidak. Petugas itu bilang ke satpam,” katanya.

Dia mengaku, kondisi air yang tak lancar itu sudah disampaikan kepada pihak PMgS. PMgS, kata dia, beralasan bahwa air di sumber sempat drop dan sedang dalam penanganan pihak terkait.

“Pasti sama dengan kondisi di GBR, karena satu jalur pipa dengan di Villa Cilame Indah. Karena sudah tidak ada air sampai tiga hari, akhirnya saya mengungsi Purwakarta,” katanya.

Baca Juga:  Begini Kondisi Sungai Cikeas Bekasi Jadi Lautan Bambu

Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh Mulyana (40), warga Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, yang juga pelanggan air bersih PT PMgS sejak tahun 2017.

Setiap musim kemarau, kata dia, pasokan air ke rumahnya sering terkendala. Kondisi serupa biasanya terjadi di Kampung Cilengkrang, RW 7, 9, dan 11.

“Kadang mengalir, kadang enggak. Kayak kemarin lancar, ekarang macet. Namun, kalau musim kemarau, air biasanya mengalir malam har, sementara siang hari kecil,” katanya.

Terkait dengan keluhan para pelanggan air bersih itu, sementara ini pihak dari PT PMgS belum bisa dimintai keterangan. (Yoy)